Tugu monumen perjuangan di Pebuahan yang hancur setahun lalu kini telah lenyap. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Tugu Perjuangan Pebuahan di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara yang hancur sejak 2024 lalu akibat abrasi, belum kembali dibangun. Tugu Perjuangan yang berada di pinggir pantai Pebuahan itu kini telah lenyap, seiring terjangan ombak yang merongrong daratan di pantai di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara ini.

Tugu monumen ini sebelumnya dibangun sebagai pengingat sekaligus pertanda perjuangan merebut kemerdekaan RI di Bali, yang menjadi titik kumpul para pejuang saat itu. Wilayah pesisir dan perbukitan di Kabupaten Jembrana menjadi pertemuan serta jalur para pejuang dari pulau Jawa dan Bali bertemu serta menyusun strategi hingga menjadi Markas Besar Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia (MB-DPRI) di Lembah Gelar, Desa Batuagung.

Baca juga:  Perlu Ratusan Miliar Rupiah Atasi Abrasi di Pebuahan

Di Jembrana, dari Gilimanuk hingga perbatasan Tabanan-Jembrana, terdapat sedikitnya 18 monumen perjuangan. Salah satunya tugu perjuangan di Pantai Pebuahan tersebut.

Sejumlah warga mengungkapkan saat masih ada, meskipun tugu ini berada di pemukiman warga, namun masih terjaga. Dan menjadi rutinitas setiap hari besar nasional, seperti 17 Agustus dan peringatan perjuangan Ngurah Rai, dilakukan upacara bendera di tugu tersebut.

Kini, tugu monumen tersebut setelah hancur menjadi puing telah lenyap. 10 tahun lalu, sebelum abrasi di pesisir Pebuahan mengganas, titik lokasi Tugu Monumen perjuangan tersebut masih jauh dari bibir pantai. Bahkan sempat terpisahkan jalan. Namun tidak hanya tugu, namun rumah, jalan dan bangunan umum di pantai Pebuahan telah banyak lenyap.

Baca juga:  Mabuk, Pemuda Bacok Rekan Kerja

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jembrana, dr I Gusti Bagus Oka Parwata, Minggu (9/11), mengatakan, dari belasan tugu monumen perjuangan yang ada, satu tugu rusak bahkan telah lenyap karena dampak abrasi di Pebuahan, desa Banyubiru. Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial menurutnya sudah merencanakan untuk membangun lagi, namun masih menunggu perbaikan senderan.

“Kita sudah pasang anggaran pembangunan lagi tugu monumen di Pebuahan, tetapi kami menunggu dulu agar perbaikan revetment sudah benar-benar selesai. Saat ini baru separuh yang sudah disender, pemda berkomitmen untuk membangun ulang,” kata Oka Parwata.

Baca juga:  Terdakwa Judi Online Mengaku Dijebak Bandar

Keberadaan tugu-tugu monumen ini menurutnya sangat penting sebagai pengingat peristiwa sejarah sekaligus memupuk nasionalisme generasi muda. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN