Kondisi senderan di Pantai Pebuahan yang selesai dikerjakan 2024 lalu kembali rusak. Sempat dilakukan perbaikan pemeliharaan, namun belakangan berhenti. (BP/istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Proses perbaikan senderan pengaman di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, yang sempat rusak karena hantaman ombak terhenti. Sejak dua pekan terakhir, tidak terlihat aktivitas pengerjaan di lokasi, padahal kerusakan senderan belum seluruhnya diperbaiki.

Hingga Minggu (7/9), kerusakan senderan masih terlihat pada area jogging track dan pondasi bagian luar. Sejatinya sempat dilakukan pengerjaan, dengan membersihkan bagian yang rusak dan ditata.

Baca juga:  Berawal Lihat Curhat di Medsos, Guru di Jembrana Berdonasi untuk Warga Terdampak Pandemi

Namun sejak awal September, tidak ada pekerja yang melanjutkan perbaikan. “Sudah sekitar dua mingguan, tidak ada yang kerja. Masih rusak senderan,” kata salah seorang warga.

Meski peralatan seperti molen, mesin pengaduk beton, serta material masih ada di lokasi, tidak tampak aktivitas pembangunan. Warga khawatir perbaikan senderan yang rusak akibat hantaman ombak besar ini terhenti, sementara kondisi pondasi dan jogging track semakin parah.

Baca juga:  Rumah Warga di Pebuahan Hancur Diterjang Angin Kencang

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPRPKP Jembrana, Gede Sugianta, sebelumnya menyampaikan bahwa perbaikan senderan masih ditangani pihak rekanan karena dalam masa pemeliharaan.

Bangunan revetmen pantai sepanjang 780 meter yang rampung 2024 lalu, mengalami kerusakan cukup parah di sejumlah titik akibat terjangan ombak besar. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN