Penyelenggara pameran saat menjelaskan sejarah salah satu keris yang dipamerkan di Museum Semarajaya. (BP/istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com -Serangkaian rahina Tumpek Landep, sebanyak 137 keris pusaka dipamerkan di Museum Semarajaya, Klungkung, Jumat (19/9). Pameran yang digelar Dinas Kebudayaan Klungkung bersama Paiketan Keris Smaradwija Klungkung ini, dilaksanakan selama dua hari, hingga Sabtu (20/9). Diantara seratusan keris itu, ada keris pusaka yang sudah berumur 225 tahun.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana, mengatakan, pameran keris ini merupakan hasil gotong royong antara Paiketan Keris Smaradwija Klungkung dengan Pemerintah Kabupaten Klungkung. Para pemilik keris pusaka merelakan kerisnya dipamerkan, sebagai bahan edukasi dan literasi budaya yang cukup khas tumbuh sejak dulu di Klungkung. Klungkung sebagai pusat peradaban di Bali, cukup kaya dengan sejarah keris pusaka. Sehingga bisa menambah khasanah pengetahuan dengan peninggalan beragam keris pusaka.

Baca juga:  Jabat Pangdam IX/Udayana, Ini Pesan Kurnia Dewantara

Maka, pameran ini menjadi sangat menarik bagi masyarakat Bali, untuk mengetahui beragam jenis keris pusaka, yang telah tercipta di Klungkung. Tidak hanya keris, ada juga beragam pusaka lain, seperti tombak dengan sejarahnya tersendiri.

“Ada beragam jenis keris. Ada keris pusaka, keris kemahardikan, termasuk juga tombak pusaka. Ada pula keris berangka tahun (dibuat tahun) 1.800. Artinya umurnya sudah ratusan tahun. Segala jenis keris pusaka, kami tampilkan disini, lengkap dengan nama pemilik dan sejarahnya, yang sudah disediakan oleh tim kurasi,” kata Suadnyana.

Baca juga:  Dinas Pertanian Cek Kesehatan Hewan Kurban

Melalui pameran ini, dia mengajak seluruh masyarakat dan OPD agar menjadikan perayaan Tumpek Landep sebagai momentum untuk memperkuat sradha dan bhakti. Selain itu, juga menumbuhkan semangat persaudaraan, dan gotong royong dalam meningkatkan partisipasi dalam pembangunan.

“Dengan ketajaman pikiran dan kebeningan hati, kita akan mampu melahirkan karya- karya yang bermanfaat dan membangun masyarakat yang berdaya saing,” ujar Suadnyana.

Selain pameran keris, serangkaian Tumpek Landep ini, juga digelar workshop seni budaya, menampilkan atraksi seni budaya yang dibawakan oleh sanggar-sanggar seni di Kabupaten Klungkung. Diantaranya Sanggar Seni Celang mempresentasikan Teknik Dasar Gerak dan Struktur Ucapan Tari Rangda, Sanggar Seni Smara Dwija mempresentasikan Pengenalan Keris dalam Seni dan Budaya Bali.

Baca juga:  Nyeret di Ababi, Tradisi Jalan Kaki Sambil Hunus Keris Wujud Bakti pada Leluhur

Ada pula Sanggar Seni Pangus mempresentasikan Pengenalan Teknik, Pola dan Alat Fire Dance dengan Paduan Gerak Tari Bali,  Sanggar Seni Citta Sandhi Lango mempresentasikan Gerak Dasar Tari Putra Terpacu ke Dalam Tari Baris Tunggal, serta Sanggar Eximo Creative Dance Class dengan mempresentasikan permainan tradisional dengan materi “De Engsap Maplayanan”. (Bagiarta/balipost)

 

BAGIKAN