
GIANYAR, BALIPOST.com – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Gianyar mempersiapkan Museum Subak Masceti agar segera dapat diresmikan dan dinikmati publik. Langkah strategis ini dimantapkan melalui Focus Group Discussion (FGD) Program Jangka Pendek Museum Masceti Tahun 2026.
Kepala Disbud Gianyar, I Wayan Adi Parbawa, saat memimpin pelaksanaan FGD, Minggu (7/12), mengatakan bahwa FGD ini merupakan bagian dari upaya Pra-Aktivasi Museum Subak Masceti, yang bertekad memuliakan warisan peradaban subak sebagai pusat kebudayaan masyarakat Bali.
Adi Parbawa menjelaskan, percepatan pembukaan museum sempat tertunda akibat situasi COVID-19 hingga tahun 2024. Saat ini, fokus utama adalah mengatasi sejumlah permasalahan mendasar. Ada tiga isu krusial yang memerlukan penanganan cepat.
Pertama kondisi koleksi museum saat ini dinilai masih berantakan dan belum memiliki narasi yang memadai, terutama di zona lantai atas.
Kedua museum tidak memiliki struktur kerja kreatif yang jelas, yang menghambat navigasi pengembangan dan perawatan. Ketiga bangunan dan interior fisik dinilai belum memenuhi standar baku museum, yang memerlukan desain khusus berbeda dari bangunan publik pada umumnya.
Kepala Disbud Gianyar mengungkapkan, pemerintah daerah saat ini memprioritaskan pemenuhan unsur-unsur wajib yang dipersyaratkan oleh pimpinan daerah dan kementerian terkait. Hal ini sejalan dengan mandat implementasi misi Bupati dan Wakil Bupati Gianyar dalam melestarikan kearifan lokal.
“Gerak kerja cepat ini untuk mempersiapkan tahapan di tahun 2026, Kami memprioritaskan pemenuhan unsur yang sangat penting dan wajib dipenuhi sesuai arahan pimpinan dan kementerian agar museum ini resmi terdaftar dan dapat dilaunching,” ungkap I Wayan Adi Parbawa.
Untuk memastikan program berjalan optimal, FGD ini menghadirkan berbagai pihak kompeten, termasuk Team Kurator Subak dan Team Ahli Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dan Kepala UPTD Museum Bali, Para Pekaseh sebagai perwakilan lingkungan sekitar Museum Subak Masceti.
Wayan Adi Parbawa menambahkan FGD berhasil merumuskan rekomendasi program jangka pendek yang terintegrasi, dengan tujuan spesifik untuk menyelesaikan masalah penataan koleksi, struktur manajemen, dan perbaikan fisik, sehingga Museum Subak Masceti siap diresmikan dan menjadi pusat edukasi serta pelestarian budaya. (Wirnaya/balipost)










