Sejumlah koleksi Museum Majapahit di kawasan DTW Tanah Lot. (BP/istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Kawasan DTW Tanah Lot kini memiliki magnet baru bagi wisatawan. Sebuah museum bertema sejarah Majapahit segera rampung dan siap menjadi ruang edukasi sejarah Nusantara.

Museum yang diresmikan, Sabtu (15/11), digagas oleh Reno Halsamer, pegiat permuseuman yang selama 25 tahun berkecimpung dalam dunia edukasi sejarah dan telah mengumpulkan koleksi Majapahit selama tiga dekade.

Direktur Utama Museum Majapahit di Tanah Lot, Bali, Gusti Made Suryantha Putra menjelaskan bahwa pembangunan museum yang berdiri di atas lahan 55 are ini sejatinya sudah direncanakan delapan tahun lalu. Hanya saja karena menunggu proses izin tuntas, baru bisa dibangun setahun lalu.

“Gedung saat ini sudah 80 persen rampung. Dalam dua minggu ke depan target kami selesai 100 persen dan bisa mulai menerima pengunjung,” katanya.

Baca juga:  KPU Gelar Deklarasi Kampanye Damai di Gianyar

Ia menambahkan, museum ini menjadi “kado” untuk HUT ke-530 Kota Tabanan. Setelah museum utama selesai, pihaknya berencana menambah bangunan Puri Singasana Majapahit untuk menampilkan pertunjukan sejarah melalui atraksi seni dan budaya.

Penggagas museum, Reno Halsamet mengungkapkan alasan pemilihan lokasi di kawasan Tanah Lot. Menurutnya, Bali adalah gerbang internasional yang tepat untuk mengangkat kembali kisah kejayaan Majapahit, kerajaan besar yang menjadi pondasi berdirinya Republik Indonesia.

“Majapahit adalah the founding father Indonesia. Bung Karno bahkan merujuk kitab Negara Kertagama ketika PBB menanyakan batas wilayah Indonesia,” ujarnya.

Reno menegaskan, museum ini bukan memindahkan sejarah dari Trowulan, melainkan memperluas ruang edukasi karena Bali memiliki keterikatan kuat dengan Majapahit. Ia menjelaskan bahwa sejarah Bali tidak terpisah dari perjalanan kerajaan besar di Jawa.

Baca juga:  Berselang 8 Jam, Satu Lagi Jasad Pemancing Terseret Ombak Tanah Lot Ditemukan

Setelah fase manusia purba Batur dan Gilimanuk, muncul Wangsa Marwadewa yang membangun Kerajaan Bedahulu dan melahirkan Raja Udayana. Dari keturunan Udayana lahirlah Airlangga, tokoh penting yang mempengaruhi berdirinya Kahuripan, Singasari, hingga Majapahit.

Museum Majapahit di Tanah Lot menyajikan sejarah tersebut melalui konsep diorama modern. Pengunjung dapat memasuki zona manusia purba yang dirancang menyerupai gua, kemudian berlanjut ke zona Singasari dan Majapahit. Setiap ruang dilengkapi teknologi QR, memungkinkan wisatawan mengakses cerita visual tanpa pendampingan guide.

Zona Majapahit dibagi rinci mulai dari masa Jayanegara, Tribhuwana Tunggadewi, hingga era Hayam Wuruk, termasuk kekuatan militer darat dan laut, perdagangan, hingga ruang keagamaan.

Baca juga:  Penutupan Kawasan Wisata Gunung Bromo Diperpanjang

Disinggung terkait dengan koleksi museum, kata Reno, didapat dari para kolektor dan sejumlah perjalanannya ke luar negeri melalui jalur lelang. Rencananya, museum juga menghadirkan film tentang kelahiran Pulau Bali 2,5 juta tahun lalu, termasuk rekam jejak sejarah Bali.

Reno berharap museum ini dapat membuka wawasan wisatawan lokal maupun mancanegara tentang sejarah Bali dan Nusantara. “Turis tidak hanya datang untuk kuliner atau hiburan malam. Mereka harus tahu bahwa Bali pernah menjadi pusat kehidupan 1 juta tahun lalu dan salah satu pusat teknologi logam pada masa pra-Masehi,” tegasnya. (Puspawati/balipost)

 

BAGIKAN