
TABANAN, BALIPOST.com – Kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot menunjukkan peningkatan menjelang akhir tahun 2025. Meskipun secara akumulasi total kunjungan sepanjang tahun justru mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024. Peningkatan kunjungan tersebut mulai terlihat sejak 20 Desember 2025, bertepatan dengan momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Asisten Manajer DTW Tanah Lot, I Putu Toni Wirawan mengatakan sebelum periode tersebut rata-rata kunjungan harian berada di angka sekitar 2.500 wisatawan.
“Menjelang Nataru, kunjungan naik signifikan. Bahkan sempat mencapai 6.000 orang per hari sampai Senin kemarin. Saat Hari Raya Natal tercatat 5.800 kunjungan,” ujarnya.
Kenaikan kunjungan juga diwarnai dengan kegiatan open house selama dua hari, yakni pada Selasa (30/12) dan Rabu (31/12), yang menyuguhkan kuliner khas Tanah Lot seperti rujak dengan bumbu kacang dan klepon tradisional. Sajian tersebut menjadi bagian dari upaya memperkaya pengalaman wisatawan di kawasan DTW Tanah Lot.
Menjelang akhir Desember 2025, rata-rata kunjungan harian berada di kisaran 3.000 hingga 4.000 wisatawan. Khusus Selasa (30/12), jumlah kunjungan tercatat sekitar 5.000 orang. Puncak kunjungan diperkirakan terjadi pada 1 Januari 2026.
Dari komposisi wisatawan, kunjungan masih didominasi wisatawan domestik sebesar 52 persen, terutama berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, dan Yogyakarta. Sementara wisatawan mancanegara mencapai 48 persen, dengan dominasi asal India, China, kawasan Asia, Australia, dan Eropa.
Namun secara keseluruhan, total kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot sepanjang 2025 tercatat sekitar 1,4 juta orang. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai sekitar 1,7 juta kunjungan atau berkurang sekitar 300 ribu wisatawan.
Menurut Toni Wirawan, penurunan akumulasi tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, seperti isu kemacetan, bencana alam, serta kondisi ekonomi masyarakat. Meski demikian, berbagai kegiatan festival dan promosi dinilai tetap efektif menjaga minat kunjungan wisatawan, khususnya pada periode libur panjang. (Dewi Puspawati/balipost)










