
JAKARTA, BALIPOST.com – Keris menjadi simbol diplomasi budaya, yang diserahkan Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon di Museum Nasional Tiongkok, sekaligus untuk mempererat hubungan budaya ke dua negara.
Dalam kunjungannya ke Museum Nasional Tiongkok (National Museum of China/NMC), Beijing, Menbud Fadli Zon menegaskan pentingnya diplomasi budaya dalam membangun hubungan antarbangsa.
“Penyerahan keris ini adalah jembatan persahabatan antara dua peradaban besar dan tua di dunia yakni Tiongkok dan Indonesia,” ujar Menteri Fadli Zon, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (13/7).
Sementara, keris sebagai warisan budaya Indonesia telah diinskripsi UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda sejak 25 November 2005.
Museum Nasional Tiongkok telah menyimpan lebih dari 1,4 juta koleksi, mencakup artefak kuno dan modern, keramik, manuskrip, dan berbagai karya seni klasik.
Bahkan, di antaranya terdapat lebih dari 815.000 artefak budaya kuno, 340.000 artefak budaya modern, dan hampir 6.000 benda budaya Tingkat Satu (Grade One cultural relics).
Museum itu dikenal dengan pameran permanennya seperti “Ancient China”, “The Road of Rejuvenation”, dan “The Road of Rejuvenation: New Era”, yang menampilkan sejarah panjang peradaban Tiongkok dari zaman prasejarah hingga era modern.
Koleksi museum mencakup berbagai dinasti penting seperti Shang, Zhou, Qin, Han, Tang, hingga Qing, serta menampilkan kekayaan warisan budaya Tiongkok seperti perunggu kuno, keramik, batu giok, tekstil, dan lainnya.
Dalam kunjungannya itu, Menbud Fadli Zon juga menyampaikan bahwa sebagai salah satu momentum penting dalam penguatan hubungan kebudayaan Indonesia–Tiongkok.
“Menandai komitmen bersama dalam pelestarian dan promosi warisan budaya di panggung internasional,” ungkap Menteri Fadli Zon.
Wakil Direktur Museum Nasional Tiongkok, Chang Weiming, menyambut hangat kunjungan ini dan menyampaikan apresiasi mendalam atas penyerahan keris.
“Ini adalah simbol persahabatan dan penghargaan yang sangat kami hargai. Kami percaya bahwa kerja sama budaya antara Tiongkok dan Indonesia dapat terus berkembang melalui pertemuan ini,” kata Chang Weiming.
Menteri Fadli Zon juga menyampaikan komitmen pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan untuk menjadikan museum bukan sekadar tempat penyimpanan benda kuno, tetapi ruang interaktif yang mendekatkan masyarakat pada akar budayanya.
Dukungan itu salah satunya melalui Pameran Kongsi yang berlangsung di Museum Nasional Indonesia menampilkan berbagai koleksi artefak dan benda-benda kuno yang menunjukkan hasil akulturasi budaya Indonesia dan Tiongkok.
Kerja sama yang terbangun antara Museum Nasional Indonesia dan Museum Nasional Tiongkok diharapkan dapat terus diperkuat sebagai wujud komitmen kemitraan memperkuat diplomasi budaya Indonesia di panggung global. (Kmb/Balipost)