
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung menggelontorkan anggaran sebesar Rp 15,7 miliar untuk merenovasi Museum Yadnya yang terletak di sisi barat Pura Taman Ayun, Mengwi. Proyek renovasi ini tidak sekadar memperindah bangunan, tetapi juga menjadi langkah besar dalam menghidupkan kembali fungsi museum sebagai ruang budaya yang aktif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Menurut laman resmi LPSE Badung, Kamis (12/6) proses lelang proyek renovasi telah dimulai sejak 21 April 2025 dan saat ini masih dalam tahap masa sanggah. Anggaran proyek berasal dari APBD Tahun Anggaran 2025.
Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gde Eka Sudarwitha, mengungkapkan bahwa museum yang selama ini menyimpan artefak dan koleksi upacara keagamaan Hindu itu akan disulap menjadi museum hiduh. Artinya, museum tidak lagi sekadar tempat penyimpanan benda bersejarah, melainkan juga difungsikan sebagai lokasi penyelenggaraan upacara adat, khususnya Manusa Yadnya, seperti pernikahan dan metatah.
“Renovasi ini bukan hanya soal penampilan. Kita ingin Museum Yadnya terintegrasi dengan Pura Taman Ayun dan pengembangan desa wisata di Mengwi. Kami siapkan ruang bagi masyarakat untuk mengadakan upacara keagamaan, bukan dari sisi komersial, tapi lebih ke fungsi sosial dan budaya,” ungkapnya.
Tak hanya bagian dalam museum yang akan dipugar, kawasan sekitarnya juga akan ditata ulang. Di bagian timur museum, rencananya akan dibangun area riverside di tepi sungai dengan latar megah Pura Taman Ayun. Tempat ini akan dilengkapi dengan panggung seni untuk pementasan rutin.
“Konsepnya menyeluruh, tidak setengah-setengah. Museum Yadnya akan menjadi ruang budaya terbuka, tempat berkegiatan yang menyatu dengan alam dan sejarah. Entah nanti akan ada pentas tari, musik, atau kegiatan seni lainnya, yang jelas kami siapkan fasilitasnya dulu,” terangnya.
Transformasi Museum Yadnya ini menjadi langkah strategis Pemkab Badung dalam menjaga kekayaan budaya Bali, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang upacara yang layak dan terjangkau. Dengan integrasi kawasan budaya dan wisata, diharapkan museum ini kelak menjadi ikon baru Mengwi yang hidup, dinamis, dan penuh makna. (Parwata/Balipost)