Petugas mengevakuasi wisatawan terseret ombak di Pantai Klingking, Minggu (8/8). (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Dua wisatawan terseret arus saat berlibur di Pantai Klingking, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Nusa Penida, Minggu (8/8). Keduanya terseret ombak hingga ke tengah laut.

Kasubag Humas Polres Klungkung AKP Putu Gede Ardana, mengatakan dua wisatawan itu, yakni Abdurrahman Ridho (25) beralamat di Batam, Kepri dan Dewi Amelia (24) beralamat di Jakarta Pusat. Keduanya ditemani satu temannya Fani Ninda Sari (38).

Sekitar pukul 11.30 WITA, kedua korban bersama Fani berkunjung ke objek wisata Pantai Klingking. Setelah tiba di pantai dengan menuruni tebing kurang lebih 300 meter. Tebing ini cukup curam hampir 90 derajat.

Baca juga:  Berenang di Pantai Pererenan, Buruh Proyek Tenggelam Tergulung Ombak

Selanjutnya kedua korban sempat bermain ombak di pinggir pantai. Namun tiba-tiba datang ombak besar dari tengah laut menghantam korban Dewi Amelia hingga yang bersangkutan tergulung ombak ke tengah laut.

Melihat kejadian tersebut, Abdurrahman berusaha menolong temannya itu. Namun karena ombak besar dan arusnya cukup kuat, kedua korban terseret ke tengah laut.

Beruntung saat kejadian itu, ada beberapa wisatawan asing masih berada di lokasi. Mereka berusaha menolong kedua korban dan ditarik ke pinggir pantai. Upaya itu cukup berhasil.

Baca juga:  Industri Pariwisata Nusa Lembongan Bangkit, Siap Sambut Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Sampai di pinggir pantai, korban kelelahan dan banyak minum air laut. Ini mengakibatkan salah satu korban Abdurrahman Ridho kondisinya memburuk lalu pingsan.

Selanjutnya, korban di evakuasi oleh Tim Gabungan dari Basarnas, Polsek Nusa Penida, BPBD Klungkung dan masyarakat sekitar untuk dinaikan ke atas tebing. “Para korban dilarikan ke Puskesmas dan diberikan perawatan medis di Puskesmas Nusa Penida 3,” kata Ardana.

Baca juga:  Libur Lebaran, Ribuan Orang Kunjungi Pantai Pandawa

Melihat peristiwa ini, Kasubag Humas kembali mengingatkan agar berhati-hati saat berlibur di pantai. Sebab, cuaca buruk gelombang tinggi bisa merenggut nyawa. Peristiwa demikian sudah sering terjadi. Maka, ia mewanti-wanti agar senantiasa selalu waspada dengan situasi alam saat ini. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *