Pedestrian di Pantai Pererenan, Badung. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung, Wayan Adi Arnawa, meninjau langsung kondisi pedestrian di kawasan Pantai Pererenan, Kecamatan Mengwi, Badung, pekan lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Adi Arnawa melihat langsung kondisi fasilitas pejalan kaki dan ruang terbuka di sekitar pantai yang semakin ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Penataan kawasan pantai ini penting untuk kenyamanan bersama. Tidak hanya wisatawan, tetapi juga masyarakat lokal yang memanfaatkan pantai untuk kegiatan spiritual dan budaya,” tegas Bupati Adi Arnawa saat berdialog dengan jajaran perangkat desa dan tokoh masyarakat di lokasi.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Sampaikan Belasungkawa Wafatnya Ratu Elizabeth II

Ia secara khusus menginstruksikan jajarannya agar segera melakukan penataan menyeluruh terhadap fasilitas pedestrian dan melakukan penghijauan di sepanjang garis pantai. Upaya ini dinilai penting agar wajah Pantai Pererenan lebih tertata rapi, teduh, dan nyaman digunakan oleh berbagai pihak.

Pantai Pererenan sendiri merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang tengah berkembang pesat di Kabupaten Badung. Selain menawarkan pesona alam dan ombak yang cocok untuk olahraga selancar, pantai ini juga memiliki nilai penting bagi masyarakat adat sebagai lokasi pelaksanaan upacara keagamaan, seperti melasti dan berbagai rangkaian yadnya lainnya.

Baca juga:  Gencar Sambangi Obyek Wisata, Polisi Imbau Wisman Taati Aturan

“Pantai di Badung bukan hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan kultural yang tinggi bagi masyarakat, khususnya sebagai tempat pelaksanaan upacara keagamaan seperti melasti dan rangkaian sarana yadnya lainnya,” ujarnya.

Untuk itu, Pemkab Badung berupaya menata kawasan pantai secara bertahap dan berkelanjutan. Tujuannya tak hanya untuk mendukung aktivitas pariwisata, tetapi juga menciptakan ruang yang layak dan nyaman bagi masyarakat adat serta umat Hindu saat melakukan aktivitas ritual.

Baca juga:  Dexlite Tumpah di Jalan Goa Gong, Sejumlah Kendaraan Tergelincir

“Kolaborasi antara pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata harus berjalan seimbang demi keharmonisan semesta,” katanya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN