Produksi buah manggis petani Tabanan. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada tahun 2018, Tiongkok menduduki peringkat ke empat negara tujuan ekspor Bali sebesar 58 juta Dolar AS, setelah Amerika Serikat yaitu 254 jutaan Dolar AS, Australia 124 jutaa  Dolar AS dan Jepang senilai lebih dari 98 juta Dolar AS.

Tetapi dengan ditutupnya sementara penerbangan dari atau ke Tiongkok karena adanya virus Corona ini dipastikan ekspor dari negara ini akan anjlok. Kabid Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ir. Ni Wayan Lestari, MM., Rabu (5/2) di ruang kerjanya mengatakan ekspor ke Tiongkok mengalami lonjakan pada 2018 karena dibukanya ekspor manggis.

Baca juga:  Sejak 3 Tahun Lalu, Produksi Kakao Jembrana untuk Ekspor Terus Meningkat

Selain buah-buahan, komoditas ekspor ke Tiongkok juga ada dibidang perikanan, tekstil, kerajinan dan lainnya. Berdasarkan surat keterangan asal (SKA) yang dikeluarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, ekspor ke Tiongkok tahun 2017 mencapai 41 juta Dolar AS dan 2018 hampir mencapai 58 juta Dolar AS.

Sementara untuk 2019 datanya masih bergerak karena masih melakukan pendataan. ”Data sementara tercatat ekspor ke Tiongkok tahun 2019 senilai 36 juta US Dollar,” paparnya.

Baca juga:  Sebanyak 28 SD di Denpasar akan Dibangun Gedung Bertingkat

Dengan adanya kasus virus Corona dan penutupan sementara penerbangan dari atau ke Tiongkok menyebabkan ekspor ke Tiongkok ikut terhenti untuk sementara. “Ekspor ke Tiongkok ini rata-rata menggunakan akses udara. Sementara lewat laut hanya dalam jumlah kecil yaitu 0,30 persen. Untuk ekspor buah-buahan semuanya melalui udara karena tiba di negara tujuan buah lebih segar dan tidak perlu menggunakan bahan pengawet,” ungkapnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Bar di Texas akan Buka Kembali, Florida Selatan Lakukan Pemulihan Bisnis
BAGIKAN