Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Putu Sumardiana. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ekspor komoditas udang beku dari Bali dipastikan bebas kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana, Kamis (9/10).

“Tidak sampai Bali, kemarin badan mutu (Balai Karantina Bali) sudah meyakinkan bahwa udang dari Bali itu benar-benar aman,” katanya dikutip dari Kantor Berita Antara.

Ia mengatakan di tengah isu kontaminasi Cs-137, ekspor komoditas udang beku produksi Bali tetap berjalan.

“Ya, kita koordinasi karena itu (kualitas ekspor) wilayahnya balai karantina kan yang itu ada koordinasi ke sana, hasilnya dibilang cesium tidak sampai di Bali, aman begitu,” ujarnya.

Baca juga:  Sempat Lesu, Ekspor Kerajinan Bambu Sudah Membaik

Sumardiana mengatakan nelayan di Bali sendiri aktif dalam memproduksi udang, eperti di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Klungkung.

Bahkan rencananya pada akhir pekan berlangsung panen besar di Balai Udang Galah Pesinggahan, Klungkung.

Dari data Pemprov Bali, produksi udang nelayan yang selanjutnya diolah menjadi udang beku adalah berjenis udang galah dan udang vename dengan lokasi nelayan yang aktif di Kabupaten Karangasem, Buleleng, Gianyar dan Jembrana.

Jumlah produksi udang galah pada tahun 2024 hanya pada Kabupaten Gianyar sejumlah 28.040 kilogram dan Karangasem sejumlah 2.622 kilogram.

Baca juga:  Indonesia Siap Ekspor Durian ke China

Jenis udang selanjutnya adalah udang vaname yang panen di tiga kabupaten pada 2024 yaitu Kabupaten Buleleng sejumlah 3.049.650 kilogram, Jembrana 5.320.800 kilogram, dan Karangasem 247.900 kilogram.

Sehingga total produksi udang galah sejumlah 30.662 kilogram dan udang vaname sejumlah 8.618.350 kilogram dalam setahun.

Sebelumnya pemerintah pusat melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Cs-137) telah memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga memastikan keamanan produk ekspor, perlindungan masyarakat, serta pengendalian sumber kontaminasi di dalam negeri.

Baca juga:  Kreatif, Petani Ini Manfaatkan Tanah Marginal hingga Olah Hasil Panen

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Bara Krishna Hasibuan menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen menuntaskan isu kontaminasi Cs-137 dengan cepat, transparan dan ilmiah.

“Langkah penanganan dilakukan secara terkoordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk menjamin keselamatan masyarakat serta menjaga kepercayaan mitra dagang internasional terhadap produk Indonesia,” ujar Bara melalui keterangan tertulis dikutip di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (8/10).

Dalam rapat koordinasi Satgas yang berlangsung di Jakarta, Rabu, Bara mengungkapkan bahwa dua kontainer produk udang yang diduga terkontaminasi Cs-137 sendiri telah tiba kembali dari Amerika Serikat. (kmb/balipost)

BAGIKAN