
JAKARTA, BALIPOST.com – Tiga komoditas tercatat menjadi penyumbang ekspor tertinggi pada Januari-Agustus 2025. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, Jumat (3/10).
Ketiga komoditas tersebut adalah kakao, aluminium dan kopi. Bila dibandingkan dengan Januari-Agustus 2024, sektor pertanian Januari-Agustus 2025 naik tertinggi sebesar 38,25 persen.
Ekspor industri pengolahan juga naik sebesar 16,60 persen, namun sektor pertambangan dan lainnya turun 24,31 persen (secara kumulatif/CtC). “Tiga komoditas nonmigas utama dengan pertumbuhan ekspor tertinggi pada periode Januari-Agustus 2025 adalah kakao dan olahannya yang melonjak hingga 86,52 persen; aluminium dan barang daripadanya naik 68,86 persen; serta kopi, teh, dan rempah-rempah naik 58,66 persen,” ujar Budi.
Secara kumulatif, total ekspor Indonesia pada Januari-Agustus 2025 adalah 185,13 miliar dolar AS atau tumbuh 7,72 persen dibanding Januari-Agustus 2024 (CtC). Peningkatan ekspor ini turut ditopang pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 9,15 persen menjadi 176,09 miliar dolar AS (CtC).
Dari sisi ekspor nonmigas, sektor industri pengolahan mendominasi dengan kontribusi 79,92 persen, disusul pertambangan dan lainnya 12,73 persen dan pertanian 2,47 persen.
Lebih lanjut, ekspor Indonesia pada Agustus 2025 mencapai 24,96 miliar dolar AS atau naik 0,87 persen dibanding Juli 2025 (MoM) dan tumbuh 5,78 persen dibanding Agustus 2024 (YoY).
Peningkatan ini didorong kenaikan ekspor nonmigas sebesar 6,68 persen meskipun ekspor migas turun 10,88 persen (YoY). Ekspor Agustus 2025 terdiri atas ekspor migas sebesar 1,07 miliar dolar AS dan nonmigas 23,89 miliar dolar AS.
“Tiga komoditas nonmigas utama dengan pertumbuhan ekspor tertinggi pada Agustus 2025, yakni bijih logam, terak dan abu yang naik 128,61 persen; barang dari besi dan baja naik 52,85 persen; serta bahan kimia anorganik naik 47,52 persen,” jelas Budi.
Berdasarkan negara tujuannya, Tiongkok, AS, dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas dengan nilai total 73,63 miliar dolar AS, atau 41,82 persen dari total ekspor nonmigas nasional Januari-Agustus 2025.
Sementara itu, negara tujuan ekspor dengan lonjakan tertinggi secara kumulatif, antara lain, Swiss sebesar 181,73 persen, Bangladesh sebesar 38,70 persen, Brasil sebesar 38,58 persen, Thailand sebesar 35,03 persen, dan Mesir sebesar 33,70 persen.
Berdasarkan kawasannya, ekspor ke Afrika Barat mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 74,31 persen, diikuti Asia Tengah sebesar 66,19 persen dan Afrika Timur sebesar 47,56 persen. (kmb/balipost)