KMP Pancar Indah yang sempat kandas di Selat Bali. (BP/kmb)

NEGARA, BALIPOST.com – Arus penyeberangan di Selat Bali Minggu (22/4) terganggu.
Dua Kapal Motor Penumpang (KMP) yakni Pancar Indah dan Trisna Dwitya yang mengangkut puluhan penumpang serta kendaraan mengalami masalah hingga kandas di perairan dangkal.

Dari informasi, KMP Pancar Indah sempat hanyut hingga di Teluk Gilimanuk dan harus membuka rampdoor sehingga menjadi tontonan wisatawan di Teluk Gilimanuk.

Kapal pertama yang mengalami masalah yaitu KMP Trisna Dwitya. Sekitar pukul 09.45 wita, kapal tersebut bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan hendak bersandar di dermaga Landing Craft Machine (LCM) Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.

Baca juga:  Proteksi Desa Adat

Sesaat sebelum sandar, kapal yang memuat 8 orang penumpang, 1 unit truk besar, 3 unit truk sedang, 1 unit truk trailer serta 2 unit mobil ini mengalami masalah dan kerusakan pada ass transmisi sebelah kiri dikarenakan keausan roda gigi.

KMP Trisna Dwitya yang dinahkodai Oky Bayu S ini akhirnya mengapung beberapa saat di sekitar dermaga LCM Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.

Namun akhirnya kapal berhasil sandar dan bongkar muat. Kapal kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dengan menggunakan motor induk 1 mesin sebelah kanan.

Kemudian siang harinya, sekitar pukul 11.30 wita KMP Pancar Indah yang bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang hendak bersandar di dermaga LCM Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk juga mengalami masalah.

Baca juga:  Sampah Arus Mudik Capai 4 Ton

KMP Pancar Indah yang dinahkodai Dwi Kartiko memuat 28 orang penumpang, 7 unit sepeda motor, 1 unit mobil, 2 unit truk besar dan 3 unit truk sedang ini tiba-tiba mengalami masalah pada bagian handle atau kemudi. Akhirnya terseret arus hingga ke Utara Pura Segara Gilimanuk. Akibat kuatnya arus yang sedang surut tersebut KMP Pancar Indah sempat terhanyut hingga di kawasan pariwisata Teluk Gilimanuk atau sekitar 500 meter dari dermaga LCM Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.

Baca juga:  Angka Positif COVID-19 di Badung Kembali Tinggi, Hasil Penelusuran Klaster Ini

Guna mengantisipasi kapal hanyut lebih jauh, nahkoda memutuskan untuk menurunkan rampdoor sehingga kapal tersangkut di perairan dangkal atau kandas. T.U Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Gilimanuk, Ni Komang Yuliani dikonfirmasi membenarkan kejadian dua KMP yang bermasalah tersebut.

Menurutnya, dua peristiwa KMP yang mengalami kendala teknis di Selat Bali ini tidak sampai mengganggu arus penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk. Usai bertolak ke Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, kedua kapal ini kemudian diperiksa fisiknya sebelum diperbolehkan kembali ke lintasan. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *