Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penyakit diare pernah dialami hampir semua orang. Meski terkesan penyakit umum, jika tidak mendapat pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

Dikutip dari klikdokter.com, tidak semua jenis diare membutuhkan perawatan secara intensif di rumah sakit. Pada kasus diare ringan, pengobatan dapat dilakukan di rumah.

Berikut ini adalah beberapa cara cepat yang bisa Anda lakukan jika Anda atau anggota keluarga lain mengalami diare.

1. Banyak minum air

Ketika mengalami diare, menjaga tubuh agar tidak kekurangan cairan sangatlah penting. Anak-anak dan orang tua merupakan kelompok umur yang rentan mengalami dehidrasi akibat diare.

Perbanyak konsumsi cairan seperti air putih, jus, sup ayam tanpa lemak, atau bisa juga oralit atau cairan yang mengandung elektrolit lainnya yang dijual secara bebas di pasaran.

Baca juga:  Diare Mewabah di Kecamatan Blahbatuh, Puluhan Warga Terjangkit

Sebagai upaya untuk terus terhidrasi, usahakan sedikitnya mengonsumsi 8 gelas cairan per hari. Namun, jika Anda memiliki gangguan jantung, ginjal, dan hati, maka sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu mengenai jumlah batasan asupan cairan tambahan dengan dokter yang menangani Anda.

Hindari meminum alkohol,  susu, minuman bersoda, atau minuman yang mengandung kafein karena dapat memperparah gejala yang Anda rasakan.

2. Konsumsi probiotik

Probiotik merupakan sumber bakteria baik yang bekerja di saluran usus untuk membuat lingkungan usus sehat. Probiotik menjaga kesehatan usus agar terhindar dari infeksi. Probiotik juga dapat membantu mengatasi diare dengan menyeimbangkan bakteri di usus.

Ada beberapa jenis probiotik yang bisa diperoleh dari beberapa jenis makanan yang difermentasi, seperti tempe, miso, kimchi, keju, yoghurt, kombucha, dan lain sebagainya. Selain bersumber dari makanan, probiotik juga bisa ditemukan dalam bentuk suplemen.

Baca juga:  Nasional Masih Catat Tren Penurunan Kasus COVID-19, Bali Satu Digit

Meski demikian, sebelum mengonsumsi suplemen probiotik sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.

3. Konsumsi obat anti diare tanpa resep

Beberapa jenis obat anti diare yang dapat dibeli tanpa resep seperti bismuth subsalisilatatau loperamide dapat membantu mengurangi keluhan diare ringan. Namun, penggunaan obat-obat tersebut tidak dapat mengatasi penyebab diare.

Bila Anda mengalami diare kronis, yaitu diare yang dialami lebih dari 14 hari, sebaiknya Anda mengonsultasikannya ke dokter terlebih dahulu, sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut. Selain itu, jangan memberikan obat antidiare kepada anak tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

4. Diet rendah serat

Konsumsi makanan tinggi serat memang dikenal baik untuk kesehatan organ pencernaan. Namun, ketika sedang mengalami diare, makanan yang tinggi serat justru dapat memperparah keluhan pada sebagian orang.

Baca juga:  6 Aktivitas di Rumah Habiskan Liburan, Dijamin Keluarga Makin Rukun

Karena itu, ketika sedang diare, konsumsilah makanan rendah serat untuk dapat membantu memadatkan tinja. Contoh jenis makanan rendah serat antara lain pisang, nasi putih, saus apel (apple sauce), dan roti.

5. Hindari jenis makanan ini

Saat sedang diare, hindari jenis makanan seperti makanan berminyak, asam, mengandung pemanis buatan, dan tinggi serat karena dapat memperparah diare atau memicu diare.

Jika diare yang Anda alami masih tergolong ringan, cepat atasi dengan melakukan langkah-langkah yang disarankan di atas. Jika diare tidak juga membaik, atau justru disertai darah, demam di atas 38,5 Celcius, dan nyeri perut hebat, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (Goes Arya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *