Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Lari itu olahraga sederhana yang bisa dilakukan siapa aja, di mana aja. Tapi meskipun terlihat gampang, kalau dilakukan tanpa persiapan yang tepat, bisa bikin kamu cepat capek bahkan cedera.

Biar kamu bisa menikmati manfaatnya secara maksimal, penting banget buat tahu tips lari yang benar, terutama kalau kamu masih pemula.

Dilansir dari Alodokter, riset menunjukkan bahwa lari rutin bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke.

Kamu bisa lari di luar rumah atau pakai treadmill, yang penting dilakukan secara konsisten dan sesuai kemampuan tubuh kamu. Yuk simak tips lengkapnya!

1. Mulai Pelan, Biar Nggak Kaget

Jangan langsung lari kencang atau lama kalau kamu belum terbiasa. Mulailah dengan durasi 10 menit per sesi, lalu tingkatkan perlahan jadi 15–20 menit seiring waktu. Tubuh butuh waktu buat adaptasi, jadi kasih jeda supaya kamu nggak burnout di awal-awal.

Baca juga:  Pledoi Kasus Reklamasi Pelabuhan Benoa, Alit Wiraputra Ngaku Dikorbankan

Berlari pelan di awal juga bikin kamu bisa fokus memperbaiki teknik dasar, seperti cara mengatur napas dan postur tubuh. Daripada langsung kejar jarak jauh tapi berakhir kelelahan atau cedera, lebih baik nikmati proses adaptasi tubuh kamu dulu.

2. Pilih Outfit Lari yang Nyaman

Sepatu lari yang tepat adalah investasi penting. Pilih yang ringan, punya bantalan empuk di tumit, dan fleksibel di bagian tengah kaki. Sepatu yang pas bisa bantu mengurangi tekanan pada sendi, terutama di lutut dan pergelangan kaki.

Jangan lupakan kaus kaki dan pakaian olahraga juga. Gunakan kaus kaki berbahan poliester agar cepat menyerap keringat, bukan katun yang mudah basah. Untuk atasan, pilih bahan yang adem dan breathable, dan bagi wanita, pakailah sport bra yang bisa menopang dengan baik saat berlari.

Baca juga:  Pegolf Melati Masuk Timnas AG

3. Jangan Skip Pemanasan

Pemanasan itu penting banget sebelum mulai lari. Cukup luangkan 5–10 menit untuk stretching ringan dan jalan cepat agar otot-otot nggak ‘kaget’ saat diajak bergerak lebih intens. Ini juga bisa bantu mencegah cedera otot atau kram.

Kalau kamu langsung lari tanpa pemanasan, otot bisa lebih mudah tegang atau bahkan tertarik. Jadi jangan skip bagian ini ya, anggap aja pemanasan itu semacam “salam kenal” antara tubuh kamu dan aktivitas lari yang akan dijalani.

4. Perhatikan Teknik Lari yang Benar

Teknik lari yang baik akan bikin kamu lebih nyaman dan efisien. Mulai dari pandangan mata yang lurus ke depan, tubuh tegak tapi tetap rileks, sampai gerakan lengan yang seirama. Jangan tegangin leher atau bahu, karena itu bisa bikin napas jadi lebih berat.

Baca juga:  Pentingnya Mencuci Tangan Agar Terhindar Dari Segala Serangan Penyakit

Posisi kaki juga penting. Hindari menginjak terlalu keras dengan tumit atau ujung kaki. Usahakan mendarat dengan bagian tengah kaki agar beban tubuh tersebar lebih merata dan minim risiko cedera. Selain itu, jaga posisi pinggul tetap stabil supaya lari terasa lebih seimbang.

5. Atur Waktu dan Tempat Lari

Lari idealnya dilakukan 3 sampai 5 kali dalam seminggu, dengan durasi 20–60 menit tergantung kemampuan. Tapi buat pemula, cukup mulai dari 10–15 menit dulu. Nggak perlu setiap hari kok, yang penting rutin dan tubuh kamu tetap diberi waktu untuk pulih.

Kalau cuaca lagi nggak mendukung atau kamu nggak sempat keluar rumah, treadmill bisa jadi alternatif yang aman. Yang penting, pastikan tempat kamu lari bebas dari gangguan dan cukup nyaman supaya kamu bisa fokus dan semangat tanpa hambatan. (Andin Lyra/balipost)

BAGIKAN