Dante Saksono Harbuwono. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masih ada lima provinsi yang mengalami tren peningkatan kasus harian COVID-19. Hal ini diungkapkanWakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dalam keterangan pers usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dipantau di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/3).

Ia menyebutkan lima provinsi ini trennya masih sedikit meningkat. Yaitu Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Kalimantan Utara.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa secara nasional, tren kasus harian COVID-19 sudah mulai menurun, yang dilihat dari turunnya angka reproduksi efektif (Rt) di seluruh pulau besar Indonesia.

Baca juga:  India Kembali Cetak Rekor Dunia Tambahan Harian Kasus COVID-19

Selain itu, jumlah pasien rawat inap di rumah sakit juga kian menurun. Saat ini terdapat 60 persen pasien yang dirawat tidak bergejala atau bergejala ringan.

“Jadi sebagian besar kasus yang dirawat adalah kasus-kasus yang tidak memerlukan perawat secara klinis medis,” kata Wamenkes.

Pada kasus kematian, sebanyak 50 persen pasien COVID-19 yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Mayoritas kasus kematian tersebut, berasal dari lansia dengan komorbid berupa diabetes, hipertensi dan gagal ginjal.

Baca juga:  Tingkatkan Kualitas, MA Lakukan Pembinaan Hakim

Wamenkes menekankan bahwa pemerintah terus mengimbau masyarakat agar tidak memilih-milih vaksin dalam vaksinasi COVID-19 guna mempercepat terciptanya kekebalan bersama atau herd immunity. Saat ini yang memperoleh vaksinasi dosis lengkap sebanyak 54 persen penduduk Indonesia. “Komunikasi publik terus dilaksanakan sehingga masyarakat tidak memilih-milih vaksin, dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang paling cepat kita dapatkan,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan pemerintah telah merevisi kebijakan terkait jeda waktu antara vaksinasi kedua dengan vaksinasi dosis penguat atau booster guna mempercepat herd immunity. “Yang tadinya enam bulan setelah vaksinasi kedua, sekarang sudah direvisi menjadi tiga bulan. Diharapkan bisa mempercepat terjadinya herd immunity di masyarakat,” sebutnya. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Bali Lakukan PPKM Darurat, Ada Dua Kabupaten Tak Ikut
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *