Wisatawan mempelajari aktivitas warga lokal di salah satu homestay. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali masih didominasi pasar tradisional, yaitu Tiongkok, Australia, India, Jepang dan Inggris. Dari kelima pasar ini, empat mengalami penurunan jumlah kunjungan pada Maret 2019.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Nyoman Subadri, SE. mengatakan, jumlah wisman pada Februari 2019 yaitu 437.537 orang. Jika dibandingkan dengan Januari 2019 yang sebesar 456.218 orang, berarti terjadi penurunan 3,99 %. Dilihat dari kewarganegaraannya, 437.537 orang masih didominasi oleh Tiongkok, Australia dan India. Tiongkok mendominasi sebesar 28%, Australia sebesar 15,42% dan India 6%.

Baca juga:  Seorang Anak di India Meninggal Akibat Virus Nipah

“Jika membandingkan antara Februari 2018 dengan Februari 2019 (yoy), wisaman Tiongkok, Australia, India, Jepang, Inggris inilah wisman yang paling banyak berkunjung ke Bali pada Februari 2019,” ungkapnya.

Dari 5 negara yang kunjungannya lumayan besar itu, hanya satu yang mengalami peningkatan. India meningkat sebesar 8,66% (yoy) dari 26.000 menjadi 28.000 wisman. Sedangkan wisman lainnya mengalami penurunan yaitu Tiongkok -14,57% dari 143.000 menjadi 122.000, Australia -4,89% dari 70.000 menjadi 67.000, Jepang –4,54% dari 21.000 menjadi 20.600, dan Inggris -3,94% dari 16.400 menjadi 15.800 wisman.

Baca juga:  VoA Dapat Digunakan untuk 6 Kepentingan Ini

Dilihat dari pergerakan kunjungan wisman selama 4 tahun terakhir, mulai 2016, menunjukkan pada periode Februari cenderung mengalami penurunan. Namun kondisi ini berbeda ketika 2018. Terjadi kenaikan tajam, karena bulan sebelumnya masih terdampak erupsi Gunung Agung. “Dari September kunjungannya rendah dan mulai kembali normal pada awal tahun 2018 dan terjadi kenaikan tajam pada Februari,” ujarnya.

Periode Januari-Februari 2016 dibandingkan Januari-Februari 2017, tren kunjungan wisman memang menurun yaitu 1,48%. Sementara pada Januari ke Februari 2018 ini terjadi penurunan cukup tinggi yaitu 3,99%. Penyebab tertinggi turunnya kunjungan wisman periode ini adalah Rusia sebesar -29,74%, Australia -27,34%, dan Amerika Serikat 15,63%.

Baca juga:  Rumah Warga di Bebandem Tertimbun Longsor

Pertumbuhan kunjungan wisman pada Januari-Februari 2016 dengan Januari–Februari 2017 yaitu 35,95%. Pada Januari–Februari 2017 dengan Januari–Februari 2018 tumbuh -11%.

Sedangkan pertumbuhan Januari–Februari 2018 dibandingkan dengan Januari–Februari 2019 tumbuh cukup tinggi yaitu 10,21%. “Kalau pertumbuhan ini terus bertahan, jumlah kunjungan wisman 6 juta akan terlewati,” tandasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *