Belasan ton biji kakao premium fermentasi dari Jembrana dikirim ke dua negara, Jumat (24/10). (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejarah baru tercipta bagi dunia pertanian di Kabupaten Jembrana. Untuk pertama kalinya sejak pengembangan kakao di Gumi Makepung, Koperasi Kakao Kerta Semaya (KSS) Melaya, berhasil mengekspor 14 ton biji kakao fermentasi premium ke dua negara sekaligus, yakni Prancis dan Jepang.

Ekspor tersebut dikemas dalam dua kontainer dan menjadi pengiriman terbesar yang pernah dilakukan KSS. Kakao fermentasi asal Jembrana itu dikirim ke perusahaan cokelat ternama Valrhona di Prancis sebanyak 12,5 ton dan ke Tachibana di Jepang sebanyak 1,5 ton, dengan total nilai ekspor mencapai Rp3,1 miliar.

Baca juga:  Antisipasi Wabah Corona, Penerbangan Indonesia ke Wuhan Distop Sementara

Ketua Koperasi Kerta Semaya, I Ketut Wiadnyana, disela-sela pelepasan dua kontainer biji kakao menyebut keberhasilan produksi tak lepas dari kerja sama dengan Yayasan Kalimajari yang selama ini mendampingi petani. Menurutnya, ekspor bukan hanya memberikan kontribusi devisa, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan petani.

“Sebanyak 75 persen dari nilai ekspor kami kembalikan untuk petani kakao Jembrana. Mereka adalah aset utama kami. Kami ingin memastikan para petani benar-benar merasakan hasil dari kerja keras mereka,” tegas Wiadnyana. Dengan capaian ini, ia berharap Jembrana kian menegaskan diri sebagai daerah penghasil kakao berkualitas ekspor dan memperkuat julukannya sebagai Kota Coklat

Baca juga:  Usung Tema Jagat Kerthi, Pawai Budaya Jembrana Dibuka Gubernur Koster

Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang hadir saat pelepasan ekspor belasan ton biji kakao ini menunjukkan kualitas kakao Jembrana telah diakui dunia.

“Ini menjadi tonggak sejarah baru. Untuk pertama kalinya dua kontainer kakao fermentasi Jembrana dikirim bersamaan ke dua negara dengan nilai ekspor miliaran rupiah. Ini hasil kerja keras, kolaborasi, dan komitmen antara pemerintah, koperasi, dan petani,” ujar Bupati Kembang.

Baca juga:  Di Badung, Perayaan Tahun Baru Diprediksi Hujan Lebat

Ia berharap ekspor ini bisa berkelanjutan dan menjadi penyemangat bagi petani kakao untuk terus menjaga mutu hasil panen.

“Harapan saya sebagai Bupati, dapat memperkuat posisi Jembrana sebagai Kota Coklat. Petani harus semakin termotivasi untuk menghasilkan kakao berkualitas tinggi,” pungkas Bupati Kembang. (Surya Dharma/balipost)

 

 

 

BAGIKAN