
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Padudusan Agung di Pura Sad Khayangan Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Klungkung sudah mulai berlangsung sejak awal Desember. Puncaknya akan digelar pada Selasa (9/12).
Terkait karya besar ini, kunjungan wisatawan ke Goa Lawah ditutup sementara.
Dalam rangkaian padudusan agung ini, warga Pesinggahan melaksanakan upacara Melasti, Minggu (7/12) di Pantai Segara yang berada tepat di depan pura tersebut. Seusai melasti, rangkaian dilanjutkan dengan upacara mapepada.
Salah satu prajuru Pura Goa Lawah, Putu Juliadi, mengatakan rangkaian upacara sudah dimulai sejak 1 Desember dengan pelaksanaan Nyujukang Tetaring, Ngunggahang Sunari, Ngawit Nyuci, dan Ngoreng. Pada 4 Desember 2025, dilaksanakan pula upacara Nuur Tirta di sejumlah Pura Sad Kahyangan dan Dang Kahyangan di Bali.
Upacara melasti di Pantai Segara diikuti ratusan warga dan digelar bersamaan dengan upacara mapepada. Pada mapepada, dipersembahkan berbagai jenis wewalungan seperti satu ekor kebo, kambing hitam, asu blangbungkem, penyu, angsa, dan lainnya.
“Puncak pedudusan akan dilangsungkan hari Selasa nanti. Ida Betara akan nyejer selama tujuh hari dan upacara masineb dilaksanakan pada 16 Desember,” ujar Putu Juliadi.
Selama prosesi utama berlangsung, panitia membatasi kunjungan wisatawan ke area jeroan pura. Wisatawan hanya diperbolehkan menyaksikan prosesi dari jaba pura hingga upacara masineb selesai.
“Kami mengimbau seluruh agen perjalanan, wisatawan domestik maupun mancanegara, agar menunda kunjungan pada 9 sampai 16 Desember. Areal utama mandala ditutup sementara karena akan dipadati pemedek,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi tingginya jumlah umat yang tangkil, panitia menyiapkan sistem buka-tutup menggunakan kartu akses. Satu kartu diberlakukan untuk kapasitas 500 pemedek.
Pihaknya juga mengingatkan agar umat menjaga kesucian pura dengan tidak membawa perlengkapan berbahan plastik dan selalu membuang sampah pada tempatnya.
Untuk diketahui, Pura Goa Lawah merupakan salah satu pura Sad Khayangan yang sangat disakralkan umat Hindu Bali. Berdiri di tepi Pantai Goa Lawah dan didirikan pada abad ke-11 oleh Empu Kuturan, pura ini juga menjadi tempat pelaksanaan upacara Nyegara-Gunung karena posisinya yang berada di kawasan pesisir.
Selain menjadi stana Dewa Maheswara dan Sanghyang Naga Basuki, Pura Goa Lawah juga menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Klungkung, yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, khususnya dari Eropa. (Sri Wiadnyana/denpost)










