
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Serangkaian Karya Baligia (Upacara Atma Wedana Utama) Puri Agung Karangasem dilaksanakan prosesi nyegara gunung di Segara Goa Lawah Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan, Klungkung.
Usai nyegara gunung dilanjutkan dengan upacara mendak nuntun ke Pura Agung Besakih, Desa Besakih, Karangasem, Minggu (3/8). Kedua prosesi upacara ini diikuti dengan antusias oleh seluruh Angga Puri.
Nyegara gunung ini diawali dengan nuur Batara Lingga di Gria Sidemen kairing menuju lokasi upacara di Segara Goa Lawah.
Iring-iringan Batara Lingga diikuti Pangiring Tambur Bale Ganjur. Tiba di Segera Goa Lawah, seluruh iring-iringan Batara Lingga bersama Angga Puri yang berjalan kaki dari arah barat, sudah ditunggu Angga Puri yang lain sejak pagi di Segara Goa Lawah.
Mereka sudah tiba lebih dulu sebanyak 18 bus. Manggala Karya Baligia 2025 Puri Agung Karangasem, Anak Agung Bagus Partha Wijaya mengatakan nyegara gunung ini sebagai rangkaian lanjutan dari Karya Baligia yang puncaknya telah berlangsung 20 Juli lalu.
Prosesi nyegara gunung kapuput Ida Pedanda Gede Putra Tamu dari Gria Bungaya dan Ida Pedanda Gede Sidemen dari Gria Taman Asri Budakeling.
Sedangkan upacara mendak nuntun di Pura Dalem Puri ini di-putut oleh dua orang sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Putra Tamua asal Griya Adi Pesawan Budakeling, dan Ida Pedanda Gede Jelantik Padang dari Griye Budekeling, sedangkan upacara muspayang di Padma Tiga Pura Penataran Agung Besakih juga di-puput Ida Pedanda Gede Pengajaran Griye Sidemen dan Ida Pedanda Gede Oka Sambawa Griya Alit Budekeling.
Prosesi ini berlangsung hikmat. Meski sempat diguyur hujan, namun tidak menyurutkan niat seluruh Angga Puri untuk mengikuti prosesi nyegara gunung ini sampai selesai dengan prosesi persembahyangan bersama.
Bahkan, prosesi ini juga disaksikan langsung Raja Klungkung Ida Dalem Smara Putra.
Usai menyelesaikan prosesi upacara di Segara Goa Lawah, seluruh iring-iringan Batara Lingga, termasuk Puspa (purusa-pradana) kairing menuju Utama Mandala di Pura Goa Lawah. Prosesi di Pura Goa Lawah kapuput Ida Pedanda Gede Pengajaran dari Gria Sidemen dan Ida Pedanda Gede Putra Datah dari Gria Adi Pesawan Budakeling. “Setelah dari Pura Goa Lawah, prosesi berikutnya dilanjutkan ke Pura Dalem Puri (mendak nuntun). Baru ke pura-pura yang lain di Besakih. Kami pusatkan di Pura Penataran Agung Besakih,” kata Anak Agung Bagus Partha Wijaya.
Rangkaian prosesi upacara ini sebagai upaya penyucian roh leluhur, dari Pitara menjadi Dewa Pitara, kemudian akan malinggih di Marajan Puri Agung Karangasem dan marajan masing-masing Angga Puri. Selanjutnya Partha berharap secara niskala seluruh prosesi ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan utama, sekaligus sebagai upaya ngajegang dresta, adat dan budaya Bali.
Ia mengatakan, untuk tahun ini Upacara Baligia Utama diikuti oleh 104 sekah puspa, termasuk 17 puspa Puri. Diikatakannya, setalah upacara mendak nuntun dan muspayang di Pura Agung Besakih hari ini, selanjutnya pada 6 Agustus dilaksanakan upacara Ngenteg Ngelinggihang Ida Betara Lingga ring Marajan Griya Sidemen.
Kemudian, pada tanggal 8 Agustus upacara Ngelinggihang Dewata-Dewati Marajan Agung Puri Agung Karangasem, pada 9 Agustus Tirta Yatra Rsi Yadnya Taman Tirtagangga, pada tanggal 10 Agustus Ngaturang Pangayar Merajan Agung Puri Agung Karangasem, dan pada tanggal 11 Agustus melaksanakan upacara panyineban di Marajan Agung Puri Agung Karangasem. (Adv/balipost)