
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Umat Hindu nampak mulai memadati Pura Goa Lawah Desa Pesinggahan, Klungkung, serangkaian pujawali Padudusan Alit, Rabu (14/5).
Ribuan pemedek dari berbagai daerah terus berdatangan sejak pagi untuk melaksanakan persembahyangan. Hal ini berdampak pada arus lalu lintas Karangasem – Klungkung jadi padat merayap, sehingga harus diatensi langsung pihak kepolisian.
Dari tepi jalan petugas kepolisian harus mengatur lalu lintas dari dua arah, untuk memberikan akses jalan bagi para pemedek yang terus berdatangan. Meski umat terus berdatangan, kali ini areal parkir kendaraan sudah cukup memadai. Sehingga aktivitas keluar masuk pemedek tidak sampai menimbulkan kemacetan. Meski demikian, Kasi Humas AKP Agus Widiono, mengatakan pengamanan terpadu harus dilakukan, guna memastikan situasi lalu lintas di sekitar lokasi tetap lancar.
“Personel Polres Klungkung ditempatkan di titik-titik strategis, seperti jalur utama menuju pura, kantong parkir, serta area dalam pura untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban,” katanya.
Selain pengamanan, petugas juga aktif membantu masyarakat dan pemedek yang membutuhkan informasi serta memastikan aktivitas persembahyangan berjalan dengan tertib. Sebab, padatnya pemedek membuat persembahyangan umat Hindu yang dilakukan secara bergiliran ke Utama Mandala, bisa berlangsung hingga larut malam. Sejak awal panitia pura sudah mengatur persembahyangan dengan sistem kartu, karena areal di Utama Mandala terbatas.
Panitia pura Putu Juliadi, mengatakan Padudusan Alit ini akan berlangsung selama empat hari, setelah puncaknya sudah berlangsung pada Anggara Kasih Medangsia, Selasa (13/5). Sehingga, bagi umat Hindu yang belum sempat tangkil, persembahyangan masih bisa dilakukan hingga Jumat (16/5) nanti.
Pihaknya tetap mengimbau kepada umat Hindu agar tidak membawa kantong plastik, untuk mengurangi penggunaan plastik, sebagaimana komitmen yang telah ditekankan pemerintah daerah. Sementara bagi wisatawan bagi lokal maupun mancanegara yang hendak berkunjung ke Pura Goa Lawah, juga tidak diperkenankan masuk ke utama mandala pura. ”Untuk wisatawan hanya diperbolehkan menyaksikan proses upacara dari jaba pura, sehingga tidak sampai mengganggu pemedek yang melakukan persembahyangan,” katanya. (Bagiarta/Balipost)