Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata menandatangani prasasti karya padudusan alit di Pura Puseh Desa Adat Padangkerta. (BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Padangkerta melaksanakan Karya Pedudusan Alit, Nubung Pedagingan, dan Ngenteg Linggih di Pura Puseh, desa adat setempat yang puncaknya berlangsung, pada Senin (6/10).

Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata mendukung penuh pelaksanaan upacara tersebut dengan melakukan penandatangan prasasti dan memberikan dana punia.

Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata, yang hadir saat upacara memben, turut memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya karya secara swadaya oleh masyarakat Desa Adat Padangkerta.

Baca juga:  Antisipasi Terjangan Lahar Besar, Yeh Sah Dinormalisasi

Sebagai bentuk dukungan nyata, bupati yang akrab disapa Gus Par ini menghaturkan punia yang diterima langsung oleh Bendesa Adat, I Gusti Ngurah Putra, disaksikan para prajuru adat dan warga setempat dalam suasana penuh suka cita dan rasa syukur.

“Kami sangat mengapresiasi semangat masyarakat Desa Adat Padangkerta yang mampu melaksanakan karya besar ini dengan gotong royong dan rasa bhakti yang tulus. Semoga yadnya ini membawa kerahayuan dan kesejahteraan bagi seluruh krama,” ujarnya.

Baca juga:  Warga Padangkerta Kaler Jalani Karantina Rumah

Menurut Gus Par, karya padudusan alit ini memiliki makna spiritual yang dalam. Ia berharap melalui yadnya ini seluruh krama Desa Adat Padangkerta diberikan kerahayuan, kedamaian, dan kesejahteraan. “Pemerintah daerah tentu akan terus mendukung setiap upaya pelestarian adat dan budaya di Karangasem,” katanya.

Usai melakukan persembahyangan bersama, Bupati Gus Par juga melakukan penandatangan prasasti terkait karya suci tersebut. Selain dihadiri Bupati Gus Par, upacara memben serangkaian karya padudusan alit di Pura Puseh Desa Adat Padangkerta juga dihadiri anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Wakil Ketua DPRD Karangasem, Kadek W. Kusmiadewi. (Adv/balipost)

Baca juga:  Gali Sumur, Pekerja Tertimbun
BAGIKAN