Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO Noudhy Valdryno (kanan) dalam wawancara khusus di Jakarta, Kamis (7/8/2025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengedepankan potensi lokal agar makanan maupun bahan makanan dari daerah penyelenggara program bisa dimanfaatkan. Demikian disebutkan Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO).

Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO Noudhy Valdryno mencontohkan apabila suatu daerah cenderung lebih dekat ke lautan, maka menu MBG di wilayah itu akan banyak berasal dari ikan.

“Jadi, bagaimana nanti caranya ikan ini bisa diolah agar mencukupi Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang menjadi indikator dalam program MBG,” ujar Ryno dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (7/8).

Baca juga:  KPK Ungkap Lima DPO

Menurutnya, hal itu pun terlihat pada saat dirinya memantau pelaksanaan program MBG di Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Badan Gizi Nasional (BGN).

Di sana, katanya, menu program MBG cenderung lebih banyak menyajikan protein dari ikan karena berada di dekat perairan.

Ryno menuturkan BGN selalu memantau AKG di setiap wilayah, sehingga saat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dibuat di daerah tersebut, akan terdapat tiga orang dari BGN dan Kepala SPPG yang mengatur dapur.

Baca juga:  Didesain Siaga Bencana

“Ada juga seorang akuntan di SPPG untuk memastikan pengeluaran dapur tersebut akuntabel, baik, dan prudent,” ucap dia menambahkan.

Selain itu, kata dia, tak lupa pula terdapat ahli gizi untuk menghitung AKG dari menu MBG yang disajikan. Jika AKG belum mencukupi, maka ada kemungkinan terdapat menu yang diubah setelah berbicara dengan Kepala SPPG.

Tak hanya menghitung AKG, ditambahkan bahwa akan diperhatikan pula dampak penyajian MBG terhadap konsentrasi belajar, kesehatan, tinggi badan dan berat badan siswa.

Baca juga:  Garam Kusamba Digunakan Industri Spa

Seluruh hal tersebut, sambung Ryno, akan dicek oleh ahli gizi dan dewan pakar gizi dari BGN untuk memastikan program MBG memberikan dampak positif dan perbaikan bagi anak-anak yang menerimanya.

“Ini juga langkah dalam mendorong Merdeka Gizi seiring dengan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 RI,” tutur Ryno. (Kmb/Balipost)

 

 

BAGIKAN