dr. I Nyoman Susila. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Kesehatan tak ingin lengah menghadapi Omicron. Mencegah gelombang kasus seperti yang terjadi pada saat varian Delta melanda, berbagai antisipasi sudah dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Susila mengatakan, Tabanan siap menghadapi kemungkinan adanya gelombang ketiga COVID akibat merebaknya varian Omicron di Indonesia. Meski perkembangan kasus COVID-19 di Tabanan relatif landai, pihaknya menyiapkan langkah-langkah antisipatif sedini mungkin.

Dari fasilitas kesehatan, RS, tempat isolasi, serta tenaga kesehatan untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan, sudah disiapkan. Termasuk juga, ketersediaan obat-obatan yang masih mencukupi hingga 6 bulan ke depan.

Pelaksanaan vaksinasi yang masif juga dilakukan hingga pemberian vaksinasi dosis penguat (booster).

Baca juga:  Kesiapan New Normal, Kelengkapan Prokes OPD Belum Sempurna

“Jika kebijakan terdahulu, mereka yang bergejala baik ringan sampai berat seluruhnya dibawa ke rumah sakit, sekarang ada arahan lagi yang ringan isolasi mandiri dirumah. Kita siapkan petugas survailance yang akan memeriksa mereka (pasien) ini melalui telekomunikasi (teknologi). Misalnya saja obat nanti juga akan dikirimkan. Jadi hanya pasien gejala sedang dan berat diarahkan ke rumah sakit,” terangnya, disela pelaksanaan gebyar vaksinasi booster bagi pekerja migran Indonesia (PMI), Jumat (14/1).

Ia memaparkan sebanyak 240 kapasitas tempat tidur  disiapkan untuk ruang isolasi. Pihaknya juga menambah izin rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19.

Jumlah tenaga kesehatan (tenaga perawatan) yang disiapkan juga masih sama dengan sebelumnya, karena perawatan tergantung jumlah bed. Rasionya, satu bed ada empat perawat.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 di Tabanan, Dari Pegawai Kontrak hingga PNS

Begitu juga dengan ketersediaan oksigen, telah dilakukan koordinasi dengan suplayer oksigen di daerah Jawa Timur. “Asalkan di sana (Jawa Timur) tidak jebol, mereka siap dua kali lipat dari suplai saat ini. Termasuk tabung saat ini juga sudah banyak atau sekitar 100 tabung, ditambah lagi di RS Nyitdah kita sudah siapkan anggaran untuk 1.000 tabung, dan konsetrator juga banyak kita punya sekarang,” jelasnya.

Sedangkan untuk ketersediaan obat-obatan, diakui mantan Dirut RSUD Tabanan, stok masih cukup untuk 6 bulan ke depan. Apalagi untuk obat-obatan jenis tertentu masih akan disuplai oleh provinsi. “Intinya kesehatan tubuh tetap harus dijaga dengan vitamin dan banyak istirahat di samping tetap disiplin penerapan protokol kesehatan, dengan harapan tidak mengarah pada gejala berat,” ucapnya.

Baca juga:  Kejati Selidiki Korupsi Pembiayaan Karantina COVID-19, Satgas Bali Angkat Bicara

Disisi lain, dr. Susila juga mengatakan sejauh ini untuk varian Omicron memang belum terdeteksi di kabupaten Tabanan. Ini berdasarkan hasil uji spesimen (sampel) dari pasien COVID-19 yang dikirimkan ke lab pusat Jakarta. “Setiap yang positif kita ambil sampelnya kita kirim ke Jakarta, sampai beberapa minggu lalu belum ada Omicron, yang terakhir belum tahu, semoga saja tidak,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN