Sales Executive LPG Bali PT. Pertamina Rainier Axel Gultom. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menanggapi isu kelangkaan LPG (elpiji) 3kg di wilayah Kabupaten Jembrana, Pertamina bergerak cepat melakukan antisipasi. Sales Executive LPG Pertamina Bali Rainier Axel Gultom, Senin (11/6) mengatakan, Pertamina telah melakukan penambahan suplai.

Penambahan elpiji sebanyak 6 persen selama masa Ramadan 2018. Selain itu pasar murah digelar Selasa (12/6). Lokasinya di PT. Merta Artamagas Lokasi Pengambengan, PT. Sumilah Indo Jaya Gas lokasi Tegal Badeng Barat, PT. Putra Tarindra lokasi Batuagung, PT. Aman Utama lokasi Kelurahan Gilimanuk, PT. Pande Astika Dharma di Tegal Cangkring dan PT. Pratama Anugerah Dewata lokasi Medewi.

Baca juga:  Kilang Cilacap Kebakaran, Pertamina Pastikan Tak Pengaruhi Produksi BBM

Dijelaskan Reiner, pada 24 hingga 26 Mei juga telah ditambahkan supplai fakultatif (tambahan 7 persen) per harinya sebagai antisipasi Hari Raya Waisak yang jatuh pada 29 Mei dan Galungan pada 30 Mei. Sementara realisasi konsumsi LPG 3 kg di Bali dalam kondisi normal adalah 630 MT/hari.

Pada Minggu, 27 Mei juga dilakukan penambahan 5 persen untuk antisipasi Hari Raya Waisak dan Galungan. Kemudian pada tanggal 1 Juni 2018 (Hari libur nasional) dilakukan penyaluran fakultatif 70 persen dari normal. Dilanjutkan pada periode 2 – 10 Juni, penyaluran LPG berjalan normal dengan rata-rata peningkatan 7 persen di atas penyaluran normal.

Baca juga:  Pasar Murah Jelang Nyepi, Putri Suastini Koster Harap Bisa Ringankan Beban Masyarakat

Pada 7 Juni juga telah dilakukan pasar murah serentak di 57 kecamatan di wilayah Bali. “Dan tidak ada indikasi kelangkaan di wilayah Jembrana,” tegasnya.

Dengan adanya langkah antisipasi itu, kelangkaan LPG tidak seharusnya terjadi. Ia menduga terjadi kenaikan suplai di wilayah Jembrana menjelang hari Raya Galungan dan Kuningan.

Sehingga dampaknya 4 hari belakangan ini. Laporan kekosongan ada di tingkat pengecer/warung diduga terdapat oknum yang mencari keuntungan sesaat (spekulan). “Dengan adanya kelangkaan, ada indikasi berat, oknum yang bermain baik untuk penimbun maupun supply ke pengoplos. Melakukan pembelian tabung secara masif di tingkat pengecer (ex pangkalan),” ungkapnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Oknum Kepsek Cabuli Siswa Divonis Lebih Tinggi dari Tuntutan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *