
GIANYAR, BALIPOST.com – Kenaikan harga kebutuhan pokok dan bahan upakara menjelang Hari Raya Galungan di Gianyar telah menjadi “lagu lama” yang membebani masyarakat. Menanggapi hal ini, kritikan tajam dilayangkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat Bersatu DPRD Gianyar, Drs. Ida Bagus Gaga Adi Saputra, M.Si., Senin (10/11).
Gus Gaga mengkritisi pelaksanaan operasi pasar atau pasar murah yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar.
Dikatakan, niat Pemkab untuk mengadakan pasar murah patut diapresiasi sebagai upaya meringankan beban masyarakat. Namun sasaran dan lokasi pelaksanaannya dinilai tidak tepat sasaran dan diskriminatif.
“Sudah menjadi kelaziman bahwa menjelang hari raya, harga-harga kebutuhan pokok dan bahan-bahan kebutuhan upakara pasti naik, operasi pasar atau pasar murah adalah solusi yang sangat membantu, namun pelaksanaannya harus merata,” ucap Ida Bagus Gaga Adi Saputra.
Menurutnya, selama ini pelaksanaan pasar murah cenderung terpusat di kantor-kantor Bupati atau kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Praktik ini menimbulkan kesan bahwa pasar murah tersebut hanya diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), bukan masyarakat umum yang seharusnya menjadi prioritas utama penerima manfaat.
“Pelaksanaan pasar murah yang selama ini lebih sering dilakukan di kantor-kantor Bupati atau kantor-kantor OPD, dengan demikian kesannya hanya untuk para ASN,” kritiknya.
Dewan mendesak perubahan strategi lokasi untuk memastikan bantuan tersebut benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Fraksi Partai Demokrat Bersatu mendesak Pemkab Gianyar meminta untuk segera mengubah strategi lokasi pelaksanaan pasar murah Hari Raya Galungan. “Kali ini perlu diubah, lakukan di tiap kecamatan, bahkan kalau perlu di tingkat desa, agar akses masyarakat makin terbuka,” tegasnya.
Perubahan lokasi pasar murah ke tingkat kecamatan dan desa dinilai krusial untuk memperluas jangkauan dan mempermudah akses bagi masyarakat umum, terutama yang tinggal jauh dari pusat kota, memastikan dampak (impact) pasar murah benar-benar dirasakan oleh masyarakat umum, bukan hanya kalangan ASN. Ini juga untuk menghapus kesan eksklusif dan mewujudkan keadilan sosial dalam pembagian bantuan.
“Dengan demikian, masyarakat umum benar-benar bisa merasakan impact dari operasi pasar murah itu, serta sebagai wujud nyata keberpihakan kepada masyarakat dalam menghadapi tingginya harga kebutuhan menjelang hari raya,” pungkas Ida Bagus Gaga Adi Saputra. (Wirnaya/balipost)










