
DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk mengantisipasi kelangkaan LPG 3 kg di pasaran, Pemkot Denpasar telah mengajukan data kebutuhan ke Pertamina. Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Selasa (9/9), mengatakan bahwa Kadisperindag Denpasar selalu berkoordinasi dengan Hiswana Migas terkait stok LPG bersubsidi tersebut.
“Karena sesuai dengan daftar amprahan kita. Kita sudah ajukan berapa kebutuhan di Denpasar secara umum, kita sudah sampaikan ke Pertamina dan kementerian, dan sudah disanggupi,” ujarnya.
Sementara, terkait distribusi, pihaknya terus berkoordinasi dengan Hiswana Migas. Selain itu, ketika ada kelangkaan di pasar, maka Pemkot Denpasar akan menggelar pasar murah
“Kita pun sering melihat, begitu ada keterbatasan ketersediaan gas LPG 3 kg, kita langsung tembak dengan melakukan pasar murah. Kita undang langsung ke tempat-tempat itu bawa 1 pick up,” ujarnya.
Pola yang sama juga dilakukan pada beras. Ketika ada kelangkaan atau kenaikan harga, maka pihaknya berkoordinasi dengan Bulog. “Kalau beras kurang, kita langsung koordinasi dengan Bulog melalui pasar pangan dan pasar murah, yang rutin dilaksanakan sebulan 2 kali,” imbuhnya.
Menurutnya, pasar murah dan pasar pangan yang menjual komoditi sesuai HET efektif untuk mengendalikan harga. Sebagai informasi, di Denpasar ada 953 pangkalan LPG yang tersebar di 43 desa/kelurahan. Di Denpasar Barat ada 11 desa/kelurahan dengan jumlah pangkalan 253.
Di Denpasar Selatan ada 10 desa/kelurahan dengan jumlah pangkalan 272. Di Denpasar Timur ada 11 desa/kelurahan dengan jumlah pangkalan 180 dan Denpasar Utara ada 11 desa/kelurahan dengan jumlah pangkalan 248. (Citta Maya/balipost)