
NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah sekolah di Jembrana yang mendapatkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak pekan lalu, tidak mendapatkan manfaat tersebut. Kondisi tersebut dipicu karena beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak beroperasi sementara.
Dari informasi, ada 2 dari 18 SPPG pengoperasiannya mandek sementara. Kondisi tersebut berdampak pada distribusi makan bergizi lebih dari 30 sekolah. Namun, penghentian sementara dua SPPG dengan satu yayasan itu, bukan karena kualitas makanan yang disajikan, melainkan terkait permasalahan administrasi. Meskipun administrasi berpotensi melanggar SOP yang ditentukan secara nasional.
Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf S.Y Ghafur Thalib saat ditemui di Makodim Jembrana, Kamis (30/10) mengatakan masih mendalami terkait SPPG yang tidak beroperasi sementara tersebut. “Kami pelajari lebih lanjut, karena juga baru hari Senin kemarin kami berkantor. Memang ada beberapa yang operasionalnya berhenti sementara,” katanya.
Yang pasti, Kodim 1617/Jembrana akan mendukung penuh program yang sangat baik untuk masyarakat, khususnya bagi generasi penerus bangsa. Termasuk nantinya dukungan mendirikan SPPG dari TNI yang rencana awalnya di sekitar markas Yonif 741 Garuda Nusantara. Sehingga seluruh siswa dapat tercover program makan bergizi ini.
Sementara itu, Sekda Jembrana, I Made Budiasa kepada wartawan mengatakan ada 2 SPPG yang dihentikan sementara yakni di Baler Bale Agung dan di Air Kuning sejak Senin (26/10) lalu.
Penghentian operasi sementara dikarenakan masalah administrasi, di mana ada perbedaan nama dengan portal. Sehingga pihak yayasan yang menaungi SPPG tersebut saat ini tengah menindaklanjuti.
Sementara layanan untuk makan bergizi siswa dari dua SPPG itu belum didistribusikan. “Ini terkait masalah administrasi dan sedang ditindaklanjuti,” kata Sekda yang juga selaku Ketua Satgas SPPG Jembrana.
Dari data yang dihimpun, 2 SPPG yang sementara berhenti itu melayani ribuan siswa. SPPG di Air Kuning melayani 14 sekolah dengan jumlah lebih dari 2.200-an orang dan SPPG Baler Agung Negara 2 melayani sekitar 23 sekolah dengan 2.500 an siswa. (Surya Dharma/balipost)
 
  
 









