Satpol PP Tabanan mencabut spanduk dan baliho yang semrawut. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Puluhan spanduk dan baliho di sepanjang jalan Gajah Mada yang dianggap membuat wajah kota Tabanan terkesan semrawut, Jumat (6/12) diberangus tim sapu jagat Pol PP Tabanan. Tidak hanya spanduk dan baliho, petugas juga menertibkan para pedagang yang memajang dagangannya meluber ke halte dan trotoar sehingga mengganggu ketertiban umum.

Hanya saja, dalam penertiban kali ini untuk para pedagang masih sebatas pembinaan. “Mereka (pedagang) ini langsung kami bina agar selanjutnya tidak memajang dagangannya sampai ke halte dan trotoar, kalau untuk spanduk dan banner diberi peringatan langsung, dan langsung dibersihkan,” ucap Kepala Satpol PP Tabanan, I Wayan Sarba.

Baca juga:  Dari Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk Berkondisi Mantap hingga Omicron XE di Selandia Baru

Penertiban yang dilakukan tim sapu jagat pol PP Tabanan ini, lanjut kata Sarba untuk mendukung keindahan dan kenyamanan kota Tabanan. Karena diakuinya meski kerap dilakukan pembinaan dan penertiban, masih ada saja oknum yang membandel. “Iya biasa, dulu sudah ditertibkan, sekarang pasang lagi. Tak hanya di jalan Gajah Mada, sebelumnya juga turun di sepanjang by pass Ir. Soekarno, di sana puluhan iklan bodong dibongkar oleh petugas,” terangnya.

Rencananya kegiatan semacam ini akan terus dilakukan dengan menyasar lokasi lainnya. “Target kita akhir tahun kota sudah bersih, untuk itu hampir tiap hari kami lakukan operasi,” ucapnya.

Baca juga:  Tak Miliki E-KTP, Tiga Warga Dibina Satpol PP

Bahkan untuk mendukung upaya penegakan perda ketertiban umum ini, pihaknya tengah mengajukan usulan pembangunan pos jaga untuk menjaga trantibum di Tabanan. Ada empat pos yang rencananya akan dibangun yakni di depan kantor pol PP, di kota dekat dengan gedung Kesenian I Ketut Maria, di dekat terminal Kediri dan di DTW Bedugul.

Pembangunan pos jaga ini, lanjut kata Sarba melalui kajian pertimbangan teknis. Misalnya saja seperti di wilayah kota untuk mengawasi seputaran gedung Mario dan Gajahmada sebagai pusat hiburan dan ekonomi, wilayah Kediri untuk menjaga trantibum sepanjang jalur utama Ir Soekarno, DTW bedugul untuk PAM saat musim liburan dan hari raya karena sering macet karena banyak pengunjung.

Baca juga:  Sejumlah Baliho Tolak Reklamasi Teluk Benoa Dirusak

Sementara di depan kantor pol PP untuk PAM seputar lapangan Alit Saputra karena disana banyak aktivitas. “Mudah mudahan tahun depan bisa diwujudkan, kami akan mengajukan memohon CSR kepada mitra kerja. Seperti perbankan dan pengelola obyek wisata, mudah mudahan bisa dibantu mengingat APBD Tabanan terbatas,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *