Bulog
Suasana saat OP beberapa waktu lalu di Pasar Ijogading, Loloan Timur. Hingga mendekati bulan Maret, harga beras medium di pasaran masih melebihi HET. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Hingga mendekati bulan ketiga, harga beras medium di Kabupaten Jembrana masih diatas HET (Harga Eceran Tertinggi). Upaya Operasi Pasar (OP) yang dilakukan Bulog bersama pemerintah daerah di sejumlah titik belum mampu menekan harga di pasaran secara signifikan.

Sejumlah penyosohan beras juga masih merasakan harga bahan baku gabah yang masih tinggi. Hal tersebut berdampak pada harga jual beras di pasaran. Untuk beras medium, harga masih berkisaran Rp 11 ribu per kilogram, selisih Rp 1.500 dari HET Rp 9.450 per kilogram. Belum adanya panen raya, membuat harga gabah masih tinggi.

Baca juga:  Harga Beras Medium di Tabanan Naik 21 Persen, Ini Upaya TPID Tabanan

Ketua Perpadi Jembrana, I Putu Sentana mengatakan hingga pekan ini, harga bahan baku gabah di petani masih stabil. Biasanya pada bulan-bulan awal tahun, ada beras dari luar Bali yang dijual murah tetapi saat ini juga tidak ada. “Harga (gabah) masih stabil, kisaran diatas lima ribu seratus (rupiah) per kilogram,” terang pengusaha penyosohan beras di Desa Kaliakah ini. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, harga beras masih stabil tidak naik maupun turun.

Baca juga:  Cek HET Migor, Forkopimda Sambangi Subdistributor Hingga Pasar

Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Nengah Ribawa, Jumat (16/2), membenarkan harga jual gabah di tingkat petani tinggi. Dan pada pertengahan Februari ini, beberapa subak sudah mulai panen. “Diperkirakan pada bulan Maret ini sudah panen raya, sekarang sudah mulai (panen),” tandas Ribawa.

Namun, untuk ketersediaan pangan, dipastikan di Jembrana masih aman. Apalagi mendekati masa panen raya pada bulan Maret ini. Biasanya harga beras dua kali lipat dari harga bahan baku.

Baca juga:  Ini, Cara Terhindar dari Kejahatan Skimming

Sebelumnya Bulog bersama Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Koperindag) selama dua pekan menggelar OP di lima titik dimulai dari Kecamatan Pekutatan hingga Kecamatan Melaya. Harga beras dijual dibawah HET, tiap warga dibatasi pembelian dengan harga Rp. 9.350 per kilogram.

Selain beras, Bulog juga menjual gula dan minyak goreng dengan harga murah. Diharapkan dengan adanya OP ini, mampu menstabilkan harga sembako khususnya beras yang sejak Desember lalu terus naik. (surya dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *