DENPASAR, BALIPOST.com – Tim Opsnal Polsek Denpasar Selatan (Densel) menggerebek hotel di Jalan Kediri, Tuban, Badung. Pasalnya dihotel tersebut menginap komplotan maling asal Palembang dan Bangka Belitung yaitu Afrizal alias Rizal (31), Untung (25), Kiy Agus Aidil Fitri (43), Fedriansyah Rihan (34).

Karena melawan, petugas terpaksa menembak kaki tersangka Afrizal dan Fedriansyah. Selain beraksi di wilayah Denpasar, komplotan garong ini juga beraksi di wilayah Klungkung. “Mereka sengaja ke Bali untuk mencuri. Biasanya maling seperti ini komplotan Makassar dan Palembang,” kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan (Densel) Iptu Bangkit Dananjaya, seizin Kapolsek Kompol Putu Indrajaya, Selasa (10/10).

Baca juga:  Jelang Imlek, Umat Bersih-bersih di Kongco Batur

Untuk wilayah Densel, lanjut Bangkit, pelaku menyasar rumah Lely Armayani di Jalan Kerta Lestasi, Suwung, Densel, Minggu (8/10) lalu. Waktu itu sekitar pukul 14.00 Wita, korban bersama keluarganya berkunjung ke rumah temannya di Kuta. Pukul 18.00 Wita korban baru tiba di rumah dan dilihat pintu dicongkel.

Selanjutnya korban mengecek barang berharganya, ternyata banyak yang hilang diantaranya dokumen kerja, paspor suami korban atas nama Anthony John Reidpath, laptop, kamera putih, uang Dolar Amerika dan Dolar Singapura senilai Rp 400 juta. Selanjutnya korban melapor ke Polsek Densel.

Baca juga:  Residivis Congkel Rumah PNS di Perumahan Griya Asri

Berdasarkan laporan itu, Iptu Bangkit bersama timnya melakukan penyelidikan. Berdasarkan keterangan saksi-saksi akhirnya petugas berhasil melacak tempat persembunyian pelaku yaitu di hotel di Jalan Kediri, Kuta. Pada Minggu sekitar pukul 22.00 Wita, polisi langsung menggerebek penginapan tersebut dan meringkus pelaku. “Satu hari (Minggu-red), komplotan ini menyasar empat rumah, tiga rumah di Klungkung dan satu rumah di Densel,” ungkapnya.

Hasil penggeledahan di kamar pelaku, polisi mengamankan barang bukti tiga laptop, dua notebook, satu ipad, empat HP, satu kamera, satu jam tangan, berbagai perhiasan emas diantaranya kalung serta gelang. Sedangkan alat dipakai beraksi yaitu tiga obeng besar dan linggis kecil. “Gembong komplotan ini adalah Afrizal. Dia ini residivis kasus jambret di kampungnya. Saat bobol rumah, Afrizal dan Fedriansyah sebagai eksekutor, sedangkan pelaku lain memantau situasi di luar rumah. Mereka tiba di Bali tanggal 7 Oktober, naik pesawat. Besoknya langsung beraksi,” ungkapnya.

Baca juga:  Cegah Potensi Bahaya, Polairud Mesti Miliki Kompetensi Komunikasi

Bangkit mengatakan jika komplotan ini sudah berkemas-kemas untuk balik ke kampungnya. Barang hasil curian sudah dibungkus rapi. “Modus mereka memang begitu. Setelah beraksi, mereka cepat-cepat kabur. Beberapa hari kemudian, mereka balik lagi untuk beraksi. Kami masih mengembangkan kasus ini,” ujar Bangkit. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *