Pengungsi
Pengungsi yang terserang Tomcat. (BP/sos)
SEMARAPURA, BALIPPOST.com – Pengungsi di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung tak hanya menderita sakit akibat perubahan lingkungan. Beberapa juga ada yang terserang tomcat. Hal itu menyebabkan beberapa bagian tubuhnya melepuh layaknya terbakar.

Sesuai pantauan, Jumat (29/9), serangga beracun itu menyerang pengungsi yang tinggal di selatan GOR. Seorang pengungsi, Jro Citrawati menuturkan itu berlangsung sejak, Rabu malam (27/9) lalu. Leher anaknya, Gusti Ayu Wita Manda Dewi (4) mengalami luka. “Katanya itu tomcat. Datang saat malam,” ujarnya.

Baca juga:  Aktivitas Gunung Agung Meningkat, Sejumlah Desa di Bangli Dilanda Hujan Pasir

Hal serupa juga dialami, Gusti Aji Puspa (65). Hidungnya mengalami bengkak. Untungnya, itu langsung dibawa ke posko kesehatan untuk mendapat penanganan. “Saat itu pas tidur. Serangganya seperti semut,” katanya.

Kondisi terparah dialami Gusti Ngurah Rai Astawa (13). Mata kirinya bengkak dan bernanah. Sebelum seperti itu, dirasakan sangat perih layaknya terbakar. Akibat demikian, siswa SMPN 3 Muncan ini sejak dua hari lalu tak bersekolah di SMPN 3 Semarapura. “Awalnya perih. Sekarang seperti ini,” ucapnya seraya menambahkan itu sudah sempat mendapat penanganan medis, namun belum ada perubahan.

Baca juga:  Dijerat UU ITE dan TPPU, Mantan Karyawan BPR Dituntut Tujuh Tahun Penjara

Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Ni Made Adi Swapatni menyatakan tomcat memang beracun dan menyebabkan kulit melepuh jika tersengat. Mengantisipasi itu, penanganan dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian. “Sudah dikoordinasikan. Segera ditangani,” tandasnya. (sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *