
DENPASAR, BALIPOST.com – Sebagian korban banjir yang mengungsi ke Balai Banjar Tohpati telah kembali ke tempat tinggal masing-masing. Mereka memilih kembali untuk melakukan bersih-bersih.
Perbekel Kesiman Kertalangu, Made Suena, Kamis (11/9), mengatakan, jumlah warga Kesiman Kertalangu yang terdampak langsung banjir ada sebanyak 124 orang. Namun, jumlah pengungsi di Balai Banjar Tohpati hanya 52 orang, didominasi warga Jalan Siulan.
“Yang ada di posko pengungsian 52 orang, namun sekarang ini sudah berkurang menjadi 26 orang,” ujarnya.
Menurutnya, warga lebih nyaman tinggal di rumah mereka masing-masing. Jadi, mereka sesegera mungkin membersihkan tempat tinggalnya agar bisa ditempati. “Di sini yang masih tinggal karena istri-anak masih belum siap tempat tinggalnya sehingga masih ditampung di sini,” ujarnya.
Menurutnya, warga wed lebih memilih tinggal di rumah mereka atau memilih tinggal di kerabatnya. “Hanya 1 KK warga wed yang mengungsi. Kebanyakan warga wed tidak terlalu berdampak,” ujarnya.
Warga terdampak parah lebih banyak tinggal di kawasan bantaran sungai. Lokasi terparah ada di Jalan Siulan, Gang Lely.
Selama mengungsi, bantuan logistik yang datang meliputi selimut, kasur, keperluan bayi, dan MCK. “Karena di sini ada orang tua dan anak-anak,” ujarnya.
Suena menjelaskan, meski sudah banyak pengungsi yang kembali ke rumah, posko pengungsian belum akan ditutup. Sebab, menurut arahan, posko pengungsian dibuka hingga 1 minggu.
Di Kesiman Kertalangu tidak ada korban jiwa akibat banjir. Hal itu dikarenakan ketika volume air meningkat, pihak kepolisian, khususnya Brimob, BPBD, dan damkar dengan sigap melakukan pengamanan dan mengungsikan warga. (Citta Maya/balipost)