Disperpa Kabupaten Badung memastikan stok babi siap potong dalam kondisi melimpah dan aman dikonsumsi masyarakat. (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Menjelang hari raya Galungan, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung memastikan stok babi siap potong dalam kondisi melimpah dan aman dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan data terbaru, ketersediaan babi siap potong mencapai 11.792 ekor dengan kisaran harga Rp40 ribu Rp43 ribu per kilogram. Jumlah ini jauh melebihi kebutuhan masyarakat yang rata-rata hanya sekitar 2.191 ekor.

Kepala Disperpa Badung, Wayan Wijana menjelaskan bahwa populasi babi di Kabupaten Badung saat ini mencapai 33.627 ekor. Dari jumlah tersebut, 11.792 ekor siap untuk dipotong. “Jika berkaca pada kebutuhan babi siap potong berdasarkan data pemotongan enam bulan lalu sebanyak 2.191 ekor, jadi kami kira sudah melebihi permintaan,” kata Wijana pada Kamis (13/11).

Baca juga:  Ini, Menu Makanan Rombongan Raja Salman

Selain memastikan ketersediaan stok, pihaknya juga menyiapkan langkah preventif untuk menjamin keamanan pangan. Sebelum proses pemotongan, Disperpa akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan terhadap babi yang akan disembelih masyarakat. Pemeriksaan ini melibatkan tim kesehatan hewan yang terdiri dari dokter hewan dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (FKH Unud).

“Tim akan mulai melakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem pada 16 dan 17 November 2025. Kami akan melibatkan mahasiswa FKH Unud,” ungkapnya.

Baca juga:  Januari - Nopember, Banyak Modal Asing Keluar dari Pasar SBN

Wijana menegaskan, pemeriksaan kesehatan dilakukan secara rutin setiap menjelang perayaan hari raya Galungan. Tujuannya untuk memastikan daging babi yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman dan bebas penyakit.
“Kami melakukan pemeriksaan tidak hanya pada daging, tetapi juga pada babi sebelum dipotong. Pemeriksaan ante mortem sesuai standar untuk melihat ciri-ciri fisik, termasuk kesehatan hewan yang akan dipotong,” terangnya.
Selain itu, pemeriksaan mencakup organ dalam seperti hati, limpa, dan paru-paru. Bila hasil pemeriksaan tidak menunjukkan indikasi penyakit, maka daging dinyatakan layak konsumsi.

Baca juga:  Alami Kerusakan, Empat Pasar di Tabanan Belum Bisa Direvitalisasi

“Kegiatan ini rutin kami laksanakan. Kami berharap daging yang dikonsumsi masyarakat Badung aman, sehingga tidak ada risiko penyakit setelah mengkonsumsinya,” ujarnya.

Dikatakan, pihaknya berupaya menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan keamanan pangan selama perayaan Galungan. Tradisi ini menjadi momen penting bagi umat Hindu di Bali sehingga ketersediaan bahan pangan yang sehat dan aman menjadi prioritas utama pemerintah daerah. (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN