Peti mayat berpendingin yang ditawarkan KDMP Sanur Kauh. (BP/May)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ada yang tak biasa dari layanan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Sanur Kauh, yang mana biasanya koperasi menawarkan layanan simpan pinjam atau sembako. KDMP Sanur Kauh justru melirik potensi penyimpanan mayat (cold box) bagi masyarakat Hindu Bali.

Ketua KDMP Sanur Kauh Raka Parwata, Kamis (23/10) menuturkan, unit usaha yang sudah berjalan yaitu cold box, peti mayat sejak Agustus 2025 lalu. Namun sambil jalan, pihaknya terus menyosialisasikan layanan ini kepada masyarakat. Bahkan dalam rangka sosialisasi ini, pihaknya memberikan layanan gratis kepada masyarakat Sanur selama 1-2 bulan ke depan. “Agar warga kita tahu bahwa kita punya cold box. Nanti masuk November atau Desember baru kita kenakan biaya per harinya,” ujarnya.

Baca juga:  Astra Motor Batubulan Tempati Lokasi Baru, Dilengkapi Layanan H3

Unit usaha ini dijalankan karena ia melihat layanan ini prospek di Bali. Mengingat berbagai upacara yang dijalankan sebelum kremasi mayat cukup lama, maka kebutuhan tempat penyimpanan layon (mayat) menjadi sangat dibutuhkan.

Permintaan cold box memang tergantung kondisi dan dewasa ayu. Per hari bisa 3 permintaan bahkan tidak ada sama sekali, mengingat tidak setiap hari ada orang meninggal.

Selama ini, dalam rangka menyimpan mayat keluarganya, masyarakat Bali menyimpannya dengan bantuan es balok atau formalin agar tidak berbau. Agar lebih efisien, mayat dapat disimpan di peti mayat berpendingin dengan kapasitas listrik yang dibutuhkan tak terlalu tinggi.

Baca juga:  Transmisi Lokalnya Cukup Tinggi, Sanur Kauh Sepakat Lakukan Ini

“Jadi peti mayat berpendingin ini bisa kami bawakan ke rumah-rumah duka yang membutuhkan. Daripada kita nyewa di tempat lain, seperti di rumah sakit, kan sebaiknya kita simpan mayat keluarga kita di rumah. Setiap hari juga kita tidak perlu repot menghaturkan sesajen bolak- balik ke rumah sakit,” ujarnya.

Untuk masyarakat Sanur, layanan jasa cold box ini dikenakan biaya Rp150.000 per hari sedangkan masyarakat di luar Sanur Rp200.000 per hari dan ongkos angkut alat ke rumah duka Rp100.000. Hingga saat ini, KDMP Sanur Kauh telah memiliki 4 cold box dengan nilai investasi Rp7 juta-Rp10 juta per boxnya.

Baca juga:  Miliki Sirkuit Mandalika, Lombok Tidak Ingin Jadi Pesaing Bali

Selain cold box, KDMP Sanur Kauh juga berencana menjalankan usaha penyaluran gas subsidi, namun masih terkendala perijinan, karena jatahnya hanya 300 tabung per bulan sehingga per hari hanya 10 tabung gas. Sedangkan penduduk Sanur Kauh jumlahnya 1.000an lebih. Rencana usaha lain yaitu Pertashop, kerjasama dengan BumDes dengan membentuk PT.(Cita Maya/balipost)

 

BAGIKAN