Beberapa pekerja melanjutkan pengerjaan penataan alur Tukad Badung, Denpasar. Proyek mempercantik sempadan sungai ini sempat terhenti akibat banjir bandang melanda. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Proyek penataan bantaran Tukad Badung tahun ini kembali digarap PUPR Denpasar. Sayangnya, proyek ini sempat tergerus banjir bandang, Rabu (10/9). Setelah dua minggu peristiwa banjir itu, kini proyek penataan dari selatan jembatan Jalan Hasanudin hingga Pulau Biak ini kembali dikerjakan sejak Senin (22/9).

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka, saat dikonfirmasi Kamis (25/9) mengatakan, lanjutan proyek yang sempat tertunda ini diawali dengan pembersihan di sekitar sungai dari sampah, pasir hingga lumpur akibat banjir yang melanda. Pengerjaan proyek saat ini sudah berjalan seperti sebelumnya.

Baca juga:  Pedagang Pasar Umum Blahbatuh Tercecer, Satpol PP Berikan Toleransi

Namun akibat banjir, ada sekitar 20 meter senderan untuk jogging track amblas sehingga harus diperbaiki kembali. “Itu karena baru saja dilakukan pengecoran sore, tiba-tiba malamnya banjir datang. Jadi semen masih basah dan tergerus banjir,” katanya.

Selain itu, Gandhi mengakui proyek lain yang sudah dikerjakan masih aman. Alat berat serta truk molen yang sempat terendam pun kini sudah mulai beroperasi kembali.

Baca juga:  Layanan PDAM dan Kebocoran Jadi Indikator Pengelolaan Air

Terkait perpanjangan waktu yang sempat diajukan sebelumnya, pihaknya mengaku masih mengkaji lagi. Jika waktu pengerjaan dirasa cukup maka kemungkinan tidak ada perpanjangan.

Ada pun proyek yang dimulai sejak 22 Juli lalu ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 5.839.999.000 dari pagu anggaran yang disiapkan sebesar Rp 6 miliar. Masa pelaksanaan selama 120 hari kerja dan direncanakan selesai pada 18 November 2025.

Ruas sungai yang ditata membentang sepanjang 1,2 kilometer. Penataan dilakukan untuk meningkatkan kerapian dan keasrian kawasan sungai, serta mendorong kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dengan tidak membuang sampah ke sungai.

Baca juga:  Waspadai Potensi Angin Kencang Saat World Water Forum

Penataan dilaksanakan di sisi barat Tukad Badung dengan sistem alur berkelok, dilengkapi taman dan mural seperti pada segmen sebelumnya. Proyek ini bertujuan menyambung penataan yang telah dilakukan di sekitar Pasar Kumbasari dan Pasar Badung. (Widiastuti/bisnisbali)

BAGIKAN