
DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan yang terus turun selama beberapa terakhir kembali memberi kendala pada penataan lanjutan Tukad Badung. Terhitung sudah tiga kali proyek tersebut terendam akibat debit air Tukad Badung tinggi. Untuk itu, pihak rekanan mengajukan perpanjangan waktu.
Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Denpasar, Ketut Ngurah Artha Jaya saat diwawancarai Kamis (6/11) mengatakan, meski debit air tinggi proyek tersebut terus berlanjut. Namun diakuinya, pihak rekanan mengajukan perpanjangan waktu pengerjaan.
“Nggih, terkait bencana kemarin memang rekanan mengajukan perpanjangan waktu,” ujarnya.
Dia mengatakan, rekanan mengajukan perpanjangan waktu hingga 15 Desember 2025. Sebelumnya menurut jadwal proyek ini rampung 18 November 2025 atau selama 120 hari kerja.
Untuk saat ini, progres pengerjaan proyek ini sudah 82 persen. “Sisa lagi 18 persen dan itu pabrikasi semua. Tinggal pasang saja,” paparnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, pasca hujan lebat yang kembali melanda pada Rabu (5/11), dan membuat debut air tinggi, tak ada aktivitas pengerjaan proyek. Beberapa material untuk pengerjaan proyek terlihat di pinggir jalan baik kiri maupun kanan seperti pasir, bata, maupun besi.
Sementara untuk pengerjaan, sudah ada lantai membentuk alur sungai di kiri dan kanan dan juga senderan. Dua molen cor juga nampak di atas lantai dan salah satunya terlihat terjungkal akibat terseret air.
Sejak hujan melanda setidaknya, sudah tiga kali penataan lanjutan Tukad Badung Denpasar tenggelam oleh debit air yang meninggi. Pertama pada 10 September lalu saat banjir bandang, kemudian 29 September dan terakhir pada 5 November 2025.
Untuk diketahui, proyek penataan lanjutan dari selatan jembatan Jalan Hasanudin menuju ke arah Jalan Pulau Biak ini telah dimulai sejak 22 Juli lalu. Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp5.839.999.000 dari pagu anggaran yang disiapkan sebesar Rp 6 miliar.
Ruas sungai yang ditata membentang sepanjang 1,2 kilometer. Penataan dilakukan untuk meningkatkan kerapian dan keasrian kawasan sungai, serta mendorong kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Proyek ini bertujuan menyambung penataan yang telah dilakukan di sekitar Pasar Kumbasari dan Pasar Badung. (Widiastuti/bisnisbali)










