Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono meninjau Kopdes Merah Putih Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (13/9/2025). (BP/Antara)

SURABAYA, BALIPOST.com – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono meminta Koperasi Merah Putih menyusun proposal bisnis yang matang dan realistis. Koperasi diminta memetaskan potensi desa, analisis pasar, proyeksi keuangan, dan strategi pemasaran yang jelas.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (14/9), Menkop mengatakan langkah tersebut perlu segera dilakukan lantaran koperasi yang ada di desa/kelurahan ini akan mulai masuk ke fase operasional pada Oktober mendatang. “Sejak dibentuk pada 21 Juli oleh Presiden Prabowo, kan ada tenggang waktu 3 bulan, sebenarnya Oktober mulai kita operasional. Tapi kita September ini sudah mulai (fase operasional),” katanya.

Baca juga:  Peluncuran Koperasi Merah Putih, Gubernur Koster Harap Wujudkan Kedaulatan Pangan

Ferry mengatakan proposal tersebut sangat penting agar memiliki arah yang jelas dan daya tawar kuat saat mengajukan pembiayaan ke lembaga perbankan atau mitra strategis.

Terlebih, koperasi ini berfungsi sebagai wadah penjualan dan penampungan hasil produk masyarakat desa sekaligus menjadi perpanjangan tangan program unggulan Pemerintah.

Ia mengatakan Menteri Keuangan (Menkeu) sebelumnya telah mengalokasikan Sisa Anggaran Lebih (SAL) sekitar Rp16 triliun untuk mengoperasionalkan 10.000 sampai 15.000 koperasi merah putih di seluruh Indonesia.

Baca juga:  Peluncuran Koperasi Merah Putih Diundur Lagi, Ini Alasannya

“Alokasi tersebut dipastikan akan bertambah untuk mendukung pengembangan Kopdes Merah Putih secara lebih luas,” ujar dia.

Saat ini, pengurus dan pengawas koperasi desa telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa Merah Putih untuk memasukkan data dan memudahkan proses pengawasan serta mitigasi risiko.

Ferry mengatakan pemerintah juga sedang menunggu peraturan terkait pengelolaan tambang dan mineral yang akan segera diterbitkan. (kmb/balipost)

BAGIKAN