Petugas gabungan saat melakukan penanganan longsor parah di Bukit Abah Desa Besan, Jumat (12/9). (BP/istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung telah melakukan menyusun tabulasi data kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana alam banjir dan tanah longsor. Data sementara menunjukan titik kerusakan ada puluhan titik, dengan kerugian tercatat sementara mencapai Rp611,5 juta. Data ini terus diperbaharui, setelah menerima data rekap kerusakan akibat bencana alam di setiap desa.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, Jumat (12/9), mengatakan, salah satu titik kerusakan yang telah di assessment, terparah terjadi kerusakan senderan sungai Candigara, Desa Kusamba. Senderan sungai ini tergerus sepanjang 100 meter dengan kategori kerusakan berat. Satu titik kerusakan ini ditaksir menimbulkan kerugian sekitar Rp250 juta.

Baca juga:  Gowes Bareng Polres Badung Tempuh 24 Kilometer

Selain senderan sungai, juga ada tujuh titik kerusakan lain, terutama para tembok panyengker rumah warga, pura hingga tempat mesin dan jaring nelayan milik warga. Sesuai data, kerusakan itu terjadi pada rumah milik warga, I Wayan Subawa, I Ketut Sudana dan I Nengah Gurnita masing-masing dari Banjar Pancingan dengan kerusakan pada tembok panyengker rumah. Khusus warga Ketut Sudana, tembok panyengker Paibon Dalam Puri dan Candi Bentar miliknya juga rusak parah.

Selanjutnya, tembok panyengker pura dan palinggih tiga unit milik warga lainnya, I Nengah Sumertayasa di Banjar Pancingan dan tembok panyengker rumah warga di Banjar Anyar milik warga I Made Suparta dan I Nyoman Sudara. Terakhir adalah kerusakan bangunan tempat mesin dan jaring nelayan berukuran 6m x 3m di hilir sungai Candigara milik Kelompok Nelayan Putra Taman. Tempat ini seketika roboh diterjang banjir setelah air sungai Candigara meluap. “Nilai kerugian masing-masing kerusakan telah terdata dan dilaporkan kepada bapak bupati, untuk nantinya dapat ditindaklanjuti,” katanya.

Baca juga:  Pelanggan IndiHome Denpasar Dapat Pajero Sport

Kerusakan lainnya tersebar di sejumlah desa, total rekap sementara ada di kerusakan pada 20 titik dampak bencana, tersebar di Desa Gelgel, Bakas dan Negari. Ada juga laporan kerusakan yang baru masuk, Jumat (12/9), seperti Desa Getakan dengan kerusakan panyengker Pura Dalem Pande di Banjar Palak yang jebol akibat pohon beringin tumbang dan jalan jebol di Dusun Anjingan akibat longsor. Kemudian dari Desa Besan, kerusakan berapa atap rumah jebol tertimpa longsor, panyengker pura jebol tergerus air sungai, panyengker sanggah warga jebol tertimpa longsor, dan panyengker Pura Tirta juga tertimpa longsor.

Baca juga:  Diterjang Banjir, Senderan di Areal Subak Kedua Lelateng Jebol

Seluruh data kerusakan masih terus diinput di setiap desa, dimana hal baru bisa fokus dilakukan setelah menyelesaikan penanganan banjir di Kusamba dan evakuasi tanah longsor parah di Bukit Abah. Khusus penanganan di Bukit Abah, Widiada mengatakan akses jalan akhirnya bisa normal kembali, Jumat (12/9) setelah upaya keras tim gabungan mengevakuasi batu-batu besar dari tengah jalan sejak Kamis (11/9). (Bagiarta/balipost)

 

 

 

BAGIKAN