Alat berat membersihkan sedimen pada alur Tukad Mati, Legian. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Alur Tukad Mati yang berada di sekitar Legian, Kuta, mulai dikeruk. Normalisasi yang dilaksanakan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida ini dalam rangka persiapan menghadapi musim hujan.

Satker OP SDA BWS Bali Penida, Made Denny Setya Wijaya mengungkapkan, normalisasi telah dilaksanakan sejak Senin (6/11) lalu. Rencananya, pengerukan berlangsung hingga akhir November.

“Target panjang 350 meter pada alur sekitar Legian. Sedimen yang didapat, dipastikan diangkut keluar dari alur Tukad Mati. Sampai saat ini, sudah kami angkut sekitar 240 meter kubik,” ujar Setya Wijaya, Rabu (8/11).

Baca juga:  Amankan Perayaan Natal, Polres Badung Cek Akhir Kesiapan Anggota

Menurutnya, pengerukan sedimen pada alur Tukad Mati merupakan sebuah program periodik. Normalisasi ini dilaksanakan di setiap tahun secara bertahap menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran. “Baru tahun 2022 kita mulai pada beberapa ruas di Tukad Mati, jadi belum bisa dilihat dari data tersebut. Mungkin nanti kita lihat dari kajian yang pernah dilakukan, ada atau tidak peningkatan sedimentasi pada alur Tukad Mati di setiap tahunnya,” terangnya.

Baca juga:  Jelang Nataru, Pelaku Pariwisata Khawatir Dua Isu Ini Bisa Berdampak ke Jumlah Kunjungan Wisatawan

Setya Wijaya tidak memungkiri, sampah dan sedimentasi adalah dua masalah klasik yang terjadi di alur Tukad Mati. Melalui langkah-langkah yang telah dilakukan selama ini, diharapkan dapat menjadi solusi dari persoalan banjir yang terjadi. “Semoga ini bisa menjadi jawaban dari persoalan banjir yang beberapa kali terjadi. Termasuk oleh adanya pembangunan pengendali banjir beberapa waktu lalu,” katanya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN