
TABANAN, BALIPOST.com – Setelah sempat menuai sorotan dikarenakan respon masyarakat masih rendah. Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar Pemkab Tabanan bersama pemerintah pusat mulai disambut baik masyarakat Tabanan.
Hingga 26 Agustus 2025, tercatat 22.680 warga, termasuk diantaranya 3.002 anak sekolah, telah memanfaatkan layanan kesehatan tanpa biaya ini. Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan awal program yang hanya diikuti 856 orang atau sekitar 0,4 persen dari total penduduk Tabanan sebanyak 404.582 jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi, menjelaskan peningkatan partisipasi ini salah satunya karena program layanan CKG sudah mulai menyasar anak-anak sekolah.
“Dengan mendatangi sekolah-sekolah, pemeriksaan bisa dilakukan lebih mudah dan kolektif. Akses yang semakin dekat membuat masyarakat tidak ragu memanfaatkan layanan ini,” jelasnya, Rabu (27/8).
Lanjut kata dr. Wira Andi, Program CKG untuk warga umum sudah berjalan sejak 10 Februari 2025 di seluruh Puskesmas se-Kabupaten Tabanan. Sementara layanan untuk anak usia 7–17 tahun mulai digulirkan pada Agustus 2025 dengan dukungan tenaga medis yang datang langsung ke sekolah sesuai jadwal yang ditetapkan.
Bahkan untuk masyarakat yang ingin mengikuti program ini bisa mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat Mobile, WhatsApp Kemenkes di 081110500567, atau langsung ke Puskesmas terdekat dengan membawa identitas diri. “Jenis pemeriksaan disesuaikan dengan usia dan risiko kesehatan peserta,” tambah Surya Wira Andi.
Ia menegaskan, program ini adalah wujud kehadiran pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan yang mudah, merata, dan preventif. “Harapannya, masyarakat bisa mendeteksi dini masalah kesehatan, melindungi diri dan keluarga, serta meningkatkan kualitas hidup,” tegasnya.
Program CKG dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia. Selain deteksi dini penyakit, program ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat sekaligus menekan risiko komplikasi maupun kematian akibat penyakit menular dan tidak menular. (Puspawati/Balipost)