
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung kembali menunjukkan optimisme terhadap kinerja pariwisata yang berdampak langsung pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Dalam Rancangan Perubahan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2025, PAD Badung direncanakan naik sebesar 5,08 persen, dari Rp9,6 triliun lebih menjadi Rp10,1 triliun lebih.
Kenaikan ini, dinilai anggota Fraksi Gerindra, I Gede Aryantha realistis, mengingat tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali, khususnya Badung, terus meningkat signifikan. Data statistik hingga akhir Juni 2025 mencatat jumlah kunjungan wisman mencapai 3.282.747 orang, atau naik 12,68 persen dibandingkan semester pertama tahun 2024.
“Kami meyakini masih ada potensi kenaikan PAD yang bersumber dari PHR dengan asumsi faktual bahwa secara data statistik saat ini memasuki masa high season 2025 (Juni, Juli, Agustus) jumlah kunjungan wisman ke Badung hingga akhir Juni 2025 telah mencapai 3.282.747, kenaikan 12,68% dibandingkan dengan semester pertama tahun 2024. Belum lagi peningkatan ini dipicu pula oleh ketegangan antara Thailand dengan Kamboja,” ungkap Aryantha, Minggu (24/8).
Ia menambahkan, meskipun harapan besar agar ketegangan di kawasan Asia Tenggara tersebut segera berakhir, namun dampak positif yang ditimbulkan terhadap kunjungan wisata ke Bali tidak bisa diabaikan. Target kunjungan wisman ke Badung pada 2025 dipatok sebesar 6,5 juta, setelah pada tahun 2024 berhasil mencatat 6,3 juta kunjungan.
“Artinya sangat realistis jika pendapatan asli daerah masih berpotensi dinaikkan hingga 5,5 persen, menjadi Rp10,5 triliun. Namun demikian, pada dokumen perubahan KUA dan PPAS 2025 telah kita setujui bersama kenaikan pendapatan asli daerah di angka Rp10,1 triliun lebih. Karena itu, kami tetap optimis target ini akan tercapai bahkan terlampaui,” tegasnya.
Pertumbuhan positif pariwisata juga ditunjukkan dari aktivitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Secara keseluruhan, terhitung Januari 2025 sampai dengan Juli 2025, Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melayani 13.780.388 penumpang, terdiri atas 5.076.296 penumpang domestik dan 8.704.092 penumpang internasional.
Adapun tiga rute terfavorit berdasarkan jumlah penumpang dan penerbangan yakni tujuan Jakarta, Cengkareng, tertinggi dengan 416.526 penumpang dan 2.158 pergerakan pesawat. Di posisi kedua penumpang tujuan Singapura, yakni 2.74.555 penumpang yang diangkut melalui 1.102 pergerakan pesawat, dan di urutan ketiga tujuan Kuala Lumpur dengan 165.507 penumpang dari 902 penerbangan.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab mengakui adanya tren positif di Bandara Ngurah Rai, karena Juli masih masuk periode libur sekolah dan libur musim panas. Demand masyarakat untuk berlibur ke Bali masih sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan periode libur panjang lainnya, seperti saat tahun baru atau libur lebaran 2025 kisaran 62 ribu hingga 72 ribu penumpang per hari. (Parwata/balipost)