
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pengeroyokan terjadi di restoran cepat saji, Jalan Raya Uluwatu, Kuta Selatan, Jumat (25/7). Para pelaku yang diduga mabuk melakukan pemukulan menggunakan batako pada wajah salah satu korban dan menusuk korban lainnya menggunakan pisau lipat.
Terkait kasus ini, polisi mengamankan tiga orang, yakni MNTR (24), MRP (25) dan SH (24).
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Senin (28/7) mengatakan dari keterangan saksi, PNI (30) pukul 00.30 WITA ditelepon MRP memberi tahu dicari oleh MNTR di TKP. PNI langsung ke sana dan beberapa menit kemudian MNTR datang bersama satu temannya naik sepeda motor.
Setiba di lokasi, MNTR dan MRP terlibat adu mulut berujung perkelahian. MNTR memukul MRP saat berdiri di tangga. MRP yang tidak terima melakukan pembalasan hingga terjadi aksi saling pukul.
“Tiba-tiba datang sekelompok orang berjumlah sekitar 15 orang, salah seorang berbaju putih maju membawa batu dan memukul MRP pakai batu. MRP langsung dibantu temannya menjauh dari TKP,” ungkapnya.
Stelah itu datang seorang baju hitam membawa pisau lipat dan langsung menikam teman MRP, SH. Pelaku langsung melarikan diri. PNI menolong SH, sedangkan sekelompok orang berjumlah 15 orang itu langsung kabur.
Saat diinterogasi, MNTR yang asal Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur ini mengaku saat itu baru pulang kerja dan menanyakan kelanjutan masalahnya dengan MRP lewat HP. MRP menjawab masih belum bisa karena sedang bekerja.
Berselang beberapa waktu tiba-tiba MRP mengirimkan share location dan ia langsung ke TKP. Saat bertemu, MNTR mengaku emosi dan langsung melakukan pemukulan. Keduanya terlibat saling pukul.
Sementara MRP mengaku saat bertemu MNTR di TKP, di sana ada sekitar 20 orang. Saat ditantang berkelahi, ia mengaku menolak. Saat itulah MNTR langsung memukulinya.
Sedangkan SH menyampaikan awal mulanya ia ikut dengan MRP. untuk menengahi kesalahpahaman. Awalnya ia ingin menyelesaikan masalah ini dengan secara kekeluargaan, namun diduga MNTR dalam keadaan mabuk langsung memukul MRP.
SH mau melerai tetapi diserang oleh teman-teman MNTR. Namun, ia justru ditusuk di punggungnya. (Kerta Negara/balipost)