Penumpang kapal cepat tiba di Pelabuhan Serangan, Denpasar saat penyeberangan perdana Banyuwangi-Denpasar pada Rabu (23/7). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Koran Bali Post pada hari ini, Kamis (24/7) menerbitkan beragam berita yang terjadi di seputar Bali dan Indonesia.

Berikut 5 berita yang disajikan Koran Bali Post pada hari ini:

1. Gabah Dijual ke Jawa, Bali Klaim Surplus Beras

Denpasar (Bali Post) –

Di tengah isu beredarnya beras oplosan di pasaran, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Provinsi Bali memastikan secara umum ketersediaan beras di Bali dalam kondisi surplus.

Namun, kondisi di lapangan berbeda.

Kebanyakan gabah hasil panen petani Bali dibeli pengepul lalu dijual kepada pengusaha penggilingan di Jawa. Ini artinya hasil panen padi Bali lari ke Jawa.

Baca juga:  Tambahan Kasus Nasional di Lima Ribuan Orang, Korban Jiwa Masih Belasan

2. Naker Asing Serbu Bali, Warga Lokal Bekerja ke LN

Denpasar (Bali Post) –

Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali mencatat sepanjang tahun 2025 ini ada 5.631 pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bekerja di luar negeri.

Jumlah tersebut terhitung sejak Januari hingga Juni 2025.

3. DPR dan YLKI Desak Pemerintah Ungkap Perusahaan Beras Oplosan

Jakarta (Bali Post)-

Mendagri Tito Karnavian menuding ada perusahaan besar terlibat praktik beras oplosan.

Baca juga:  Goreng Kerupuk, Rumah Ludes

Untuk itu anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendesak pemerintah untuk bersikap transparan untuk mengungkap identitas perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus beras oplosan kepada publik.

Desakan serupa juga diungkapkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

4. Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar, Waktu Tempuh 2,5 Jam, Bisa Atasi Kemacetan

Denpasar (Bali Post) –

Kapal cepat rute Banyuwangi-Denpasar yang dikelola Express Bahari tiba di Pelabuhan Serangan pada Rabu (23/7).

Kapal yang berkapasitas 407 penumpang, melakukan penyeberangan perdana dengan membawa 75 penumpang.

Mode transfortasi baru ini bisa jadi salah satu solusi atasi kemacetan di Bali.

Baca juga:  Cuti Bersama 2021 Dipangkas

5. Saatnya Bali Miliki BUMD Pangan

Surplus beras yang bersumber dari para petani Bali harus dikelola secara optimal, yaitu efisien dan efektif sebagai cadangan beras di Bali.

Dengan demikian gabah Bali tak lari ke Jawa.

Pakar pertanian Bali Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., MMA., Rabu (23/7) mengatakan ke depan, kelebihan beras pada beberapa kabupaten di Bali dapat dikelola oleh satu unit usaha, yaitu
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan yang memiliki fungsi lebih luas dari sekadar mendistribusikan dan menyimpan pangan (beras). (*)

BAGIKAN