
DENPASAR, BALIPOST.com – Legislator dari Fraksi Demokrat-NasDem DPRD Provinsi Bali menyoroti fenomena anak muda Bali yang bekerja ke luar negeri. Padahal, Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia, diserbu pekerja dari luar Bali.
Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali mencatat sepanjang tahun 2025 ini ada sebanyak 5.631 pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bekerja di luar negeri. Jumlah tersebut terhitung sejak Januari hingga Juni 2025. Terdiri dari laki- laki sebanyak 3.153 orang dan perempuan sebanyak 2.478 orang.
Kepala Bidang Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnaker dan ESDM Bali, Ni Luh Gde Widiawati, mengungkapkan bahwa 5.631 PMI asal Bali tersebut tersebar di berbagai negara.
Tiga negara teratas yang menjadi tujuan para pekerja migran asal Bali pada 2025 ini, yakni Turki, Italia dan Bulgaria. Rinciannya, Turki sebanyak 1.940 orang, Italia sebanyak 1.936 orang, dan Bulgaria sebanyak 382 orang. Kemudian diikuti negara lainnya, seperti Jepang yang hanya 215 orang.
Selain itu, Disnaker juga mengklasifikasi jenis pekerjaan yang menjadi unggulan bagi para pekerja migran Bali. Pekerja asal Bali rata-rata bekerja sebagai spa therapist, waiters, dan housekeeping. “Spa therapist sebanyak 1.461 orang, waiters sebanyak 943 orang, dan housekeeping sebanyak 415 orang,” ujar Widiawati, Rabu (23/7).
PMI asal Bali didominasi laki-laki sejumlah 3.329 orang dan perempuan 2.302 orang. Buleleng menjadi daerah dengan pekerja migran tertinggi, yakni 1.434 orang. Paling rendah Badung hanya 318 orang.
Widiawati mengatakan klasifikasi terhadap umur tidak dilakukan oleh Disnaker karena hal tersebut diatur dalam undang-undang. Oleh sebab itu, dirinya mengaku tidak tahu berapa jumlah pekerja migran yang berusia 20-30 tahun atau remaja.
Sementara itu, berdasarkan data Disnaker dan ESDM Provinsi Bali, jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) Bali mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir. Tercatat pada tahun 2022, jumlah PMI Bali mencapai 8.343 orang. Selanjutnya pada 2023 tercatat jumlah PMI mencapai 9.244 orang, dan 2024 mencapai 9.599 orang.
Fraksi Demokrat-Nasdem DPRD Provinsi Bali saat menyampaikan pandangan umumnya terhadap Ranperda Perubahan APBD Bali Tahun 2025 dalam Rapat Paripurna ke-25 DPRD Bali, Senin (21/7), menyoroti hal ini.
I Gusti Ayu Mas Sumatri yang membacakan pandangan umum Fraksi Demokrat-Nasdem, menyayangkan anomali ini terjadi di Bali. Padahal, Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia seharusnya memberikan peluang besar bagi tenaga kerja orang Bali dengan gaji yang maksimal.
Namun, justru berbanding terbalik. Banyak anak muda Bali justru bekerja ke luar negeri dengan berbagai alasan.
Untuk itu, Fraksi Partai Demokrat-Nasdem menyarankan kepada Gubernur Bali agar memperketat pengawasan pelaksanaan Perda RTRW dan berkoordinasi dengan kabupaten/kota se-Bali, untuk melaksanakan monitoring, evaluasi dan melaporkan keberadaan vila-vila di wilayahnya. Mendorong dan mensupervisi peran serta aktif sektor swasta untuk meningkatkan perekonomian dalam bidang-bidang tertentu sehingga diharapkan bisa melaksanakan ketentuan pemberian upah sesuai dengan UMR.
Fraksi Demokrat-Nasdem mengharapkan agar pemerintah harus hadir untuk mengatasi fenomena di mana anak-anak muda yang mencari pekerjaan ke luar negeri. Sebab, fenomena inj telah menyebabkan banyak desa-desa saat ini hanya dihuni oleh para orang tua yang melaksanakan kewajiban ngemong agama, adat dan budaya.
“Di desa hanya tinggal orang-orang tua saja yang melaksanakan kewajiban ngemong agama, adat dan budaya, padahal pariwisata Bali adalah bertumpu pada agama Hindu, adat dan Budaya Bali,” ujar Mas Sumantri.
Selain itu, Fraksi Partai Demokrat-Nasdem juga mengingatkan Gubernur Bali agar memperhatikan pemerataan pembangunan di Bali melalui penyebaran wisatawan ke seluruh Bali dengan berdasarkan potensi yang ada. “Seperti misalnya kenapa Dermaga Crus di Manggis serta potensi Pelabuhan Padang Bay dan Amed kenapa tidak dilanjutkan? juga wacana pembangunan Bandara di Buleleng,” tandas Mas Sumantri meminta penjelasan Gubernur Bali. (Ketut Winata/balipost)