
MANGUPURA, BALIPOST.com – Sehari setelah dimulainnya pembongkaran usaha di Pantai Bingin oleh Pemprov Bali dan Pemkab Badung, Selasa (22/7) tidak terlihat ada aktivitas di usaha sepanjang pantai tersebut.
Namun demikian wisatawan yang berkunjung ke pantai ini terpantau tetap ramai.
Pada Selasa (22/7), wisatawan seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi di sana.
Sejak siang hingga sore, wisatawan yang datang silih berganti dan semakin sore malah kian ramai. Ada yang datang sekadar melihat pemandangan, namun ada juga yang berjemur menikmati suasana pantai dengan pasir putihnya.
Sebagian lagi ada yang datang menenteng papan surfing untuk bermain ombak yang katanya sangat menantang.
Sementara itu sejumlah buruh terlihat beberapa kali menyusuri tangga dengan menggendong alat-alat yang dipindahkan dari usaha yang terkena pembongkaran.
“Ini barang-barang usaha yang di bawah, ditaruh di sini dulu karena mau dibongkar,” ujar salah seorang buruh yang enggan menyebutkan namanya sambil menunjuk beberapa karung yang ditumpuk di pinggir jalan.
Sementara itu garis Pol PP masih membentang sepanjang pinggir pantai terikat di beberapa pilar usaha yang akan dibongkar.
Salah seorang wisatawan asal Jerman, Gerald yang mengaku datang untuk berlibur mengatakan tidak mengetahui adanya pembongkaran usaha di sana. Karena dia dan keluargannya memang berniat datang untuk berlibur menikmati pantai-pantai yang ada di Bali.
Pantai Bingin memang memiliki panorama yang sangat menarik. Dengan pesisir yang dikelilingi tebing dan pasir yang putih, wisatawan sangat nyaman untuk berbaring menikmati indahnya pantai yang seolah tersembunyi ini.
Namun untuk mencapai Pantai Bingin memang diperlukan tenaga ekstra karena aksesnya yang sempit dan terjal. Tidak ada akses kendaraan yang langsung menuju pantai.
Pengunjung harus memarkir kendaraanya cukup jauh dan berjalan kaki menyusuri gang sempit menuju tangga. Selanjutnya ratusan anak tangga sudah menunggu yang harus dilalui hingga menyentuh bibir pantai.
Sementara itu Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, tetap membuka ruang dialog dengan masyarakat. Ia berjanji akan mengajak warga duduk bersama untuk membahas rencana ke depan terkait pemanfaatan lahan pascapembongkaran.
“Kalau tempat ini memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan atau mungkin kesejahteraan untuk masyarakat, kenapa tidak? Tetapi dengan pola-pola yang memang tidak melanggar aturan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati Adi Arnawa mengungkapkan bahwa penataan kawasan Pantai Bingin akan dilakukan secara menyeluruh dan berbasis kajian. Ia menilai Pantai Bingin masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, terutama para peselancar.
“Sekarang tinggal Pemda, kita mau apakan ini. Saya yakin setelah ini akan saya tata itu menjadi daya tarik, apakah nanti ada surfer-surfer akan ke sana atau bagaimana. Setidaknya wisatawan mau datang ke sana, dan akan memberikan kesejahteraan untuk masyarakat setempat,” pungkasnya. (Sugiadnyana/Parwata/balipost)