
DENPASAR, BALIPOST.com – Bagi warga yang hendak ke Banyuwangi, Jawa Timur, mau pun sebaliknya, saat ini ada jalur alternatif yang bisa ditempuh selain menyeberang lewat Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
Rute Banyuwangi-Denpasar kini sudah tersedia dilayani Kapal Cepat dikelola Express Bahari. Kapal ini sandar perdana di Pelabuhan Serangan pada Rabu (23/7) siang sekitar pukul 14.30 WITA.
Kapal yang berkapasitas 407 penumpang ini hanya membawa 75 orang.
Penanggung jawab Operasional Express Bahari Pelabuhab Benoa, Ricky Adam mengatakan kapal melayani penyeberangan dari Pelabuhan Marina Boom ke Pelabuhan Serangan (PP). Jadwal keberangkatan dari Pantai Marina Banyuwangi pukul 09.00 WIB sedangkan dari Pelabuhan Serangan pukul 14.00 WITA.
Penyeberangan dilakukan 6 hari dalam seminggu. Selasa merupakan jadwal libur penyeberangan ini karena perawatan kapal. “Saat ini pelayanan baru satu kali satu kapal,” ujarnya.
Seat load factor diakui di awal masih minim. “Akan terus kita tingkatkan supaya konektivitas dua wilayah dan ekonomi bisa berdampak pada pariwisata maka dari itu, penumpang kebanyakan untuk wisata,” ujarnya.
Harga Tiket Promo
Harga tiketnya mulai dari Rp225 ribu (harga promosi). Terdapat 2 kategori seat dalam penyeberangan ini, Kelas Eksekutif harga promo Rp 225 ribu, dari normalnya Rp 275 ribu dan Kelas VIP seharga Rp 275 ribu, dari normalnya Rp 325 ribu.
Tiket bisa dibeli di pelabuhan maupun secara online. Para penumpang saat membeli tiket wajib menunjukkan KTP, begitu juga saat boarding, layaknya naik pesawat.
Budiyono (41), salah satu penumpang Express Bahari asal Banyuwangi mengaku menggunakan kapal cepat karena lebih nyaman. Selain itu waktu tempuh lebih singkat dari jalur darat yang biasanya 5-6 jam. Rute Banyuwangi-Denpasar bisa ditempuh kapal cepat hanya 2,5 jam.
Ia mengaku sudah terbiasa PP Denpasar-Banyuwangi karena bekerja di Sanur. Menurutnya rute yang dilalui cukup bersahabat dengan gelombang laut yang tenang.
Kepala Dinas Perhubungan Denpasar I Ketut Sriawan mengatakan, kapal cepat pada hari ini membawa 75 orang. Ia mengklaim penyeberangan dengan rute ini cukup nyaman dan cepat, bahkan lebih nyaman dari Gilimanuk.
Sementara rute yang dilalui dikatakan aman dengan melihat respons dari para penumpang. “Standar keselamatan kapal sudah dicek oleh syahbandar,” ujarnya.
Kurangi Beban Jalan
Ia menilai adanya kapal cepat ini dapat mengurangi beban jalan Denpasar-Gilimanuk. Terutama pada saat Lebaran atau hari raya besar keagamaan lainnya.
Menurut Sriawan, dengan adanya kapal cepat Banyuwangi-Denpasar, pengguna jalur darat, seperti sepeda motor, bisa beralih ke angkutan massal ini. “Misalnya sekarang bawa penumpang 75, berarti 75 sepeda motor kita bisa geser. Nanti jika bawa penumpang 400, jadi sekian bisa kita kurangi,” ujarnya.
Saat ini baru satu kapal cepat yang beroperasi di rute ini. Namun seiring bertambahnya jumlah penumpang, jumlah kapal yang beroperasi akan ditambah.
Pelabuhan Serangan selama ini digunakan 800-900 orang per hari untuk menyeberang ke berbagai wilayah. Jika ditambah dengan kapal cepat berkapasitas 407 penumpang, ada 1.200 – 1.300-an orang per hari ke Pulau Serangan.
Untuk mencegah kemacetan baru di Serangan, pihaknya telah mengintegrasikan dengan semua stakeholder, salah satunya Pemprov Bali.
“Dari provinsi kita minta untuk mengoptimalkan ATCS yang di simpang Pesanggaran. Demikian juga dari organda, termasuk Angkutan Sewa Khusus (ASK) lokal Serangan sudah ada. Begitu juga provinsi ada 1.081 ASK, ini menjadi potensi buat mereka mencari penumpang,” bebernya.
Gerakan Shuttle dan Kantong Parkir
Pemkot Denpasar juga akan menggerakkan shuttle. Desa adat juga membuat kantong parkir di depan Pura Sakenan.
Dengan demikian transportasi darat dan laut diklaim telah terintegrasi untuk mengendalikan kemacetan. “Shuttle-nya disiapkan sambil berproses,” imbuhnya.
Selain itu dari sisi pariwisata, juga dapat menggeliatkan pariwisata Denpasar, seperti Serangan. Ke depan pihaknya akan meningkatkan fasilitas pelabuhan, dermaga, ruang tunggu termasuk akses keluar masuk ke pelabuhan.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara dikatakannya sudah meminta Dishub agar melayani penumpang dengan baik sehingga tak mengecewakan di penyeberangan perdana ini. (Citta Maya/balipost)