
BANGLI, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Bangli sejak Selasa (24/6) dini hari hingga Kamis (26/6) telah menyebabkan beberapa kejadian.
Salah satunya, Kantor Bappeda Bangli tergenang air. Insiden ini menyebabkan proses kerja administrasi kantoran sementara terganggu.
BPBD-Damkar Kabupaten Bangli mencatat adanya tanah longsor, pohon tumbang, hingga genangan air yang mengganggu aktivitas dan lalu lintas.
Di Desa Susut, tanah longsor terjadi di ruas jalan Bangli-Kayuambua, tepatnya di tikungan Banjar Penatahan. Material longsor sempat membuat sebagian badan jalan sulit dilewati, namun lalu lintas masih bisa berjalan.
Di Banjar Manuk, Desa Susut sebuah pohon tumbang menutupi ruas jalan Susut-Manuk sekitar pukul 09.30 WITA. Kejadian itu telah ditangani warga setempat.
Pohon tumbang juga terjadi di Desa Tiga pada pukul 07.00 WITA. Rumpun bambu yang tumbang dari tebing sisi barat jalan di ruas Buungan-Penglipuran menyebabkan sebagian badan jalan sisi timur terhalang.
BPBD-Damkar Bangli sedang berkoordinasi dengan pemilik bambu dan Dinas PU untuk mendatangkan alat berat guna membersihkan material tumbang secara tuntas.
Dampak cuaca ekstrem tidak hanya menyebabkan pohon tumbang dan longsor.
Kepala Pelaksana BPBD-Damkar Bangli, I Wayan Wardana mengatakan untuk mengatasi genangan ini, Tim TRC BPBD Regu C dan Damkar dikerahkan untuk melakukan penanganan.
Wardana kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terus terjadi. “Dampak bencana seperti angin kencang, tanah longsor, banjir, dan sambaran/kilatan petir harus diantisipasi,” ujarnya.
Wardana juga menekankan pentingnya mengikuti himbauan dari BMKG, BNPB, dan BPBD untuk keselamatan bersama. (Dayu Swasrina/balipost)