
SINGARAJA, BALIPOST.com – Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster, menyentil jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Buleleng karena dinilai gagal meningkatkan perolehan kursi di DPRD Buleleng pada Pemilu 2024-2029.
Bahkan, Koster menegaskan bahwa bupati dan wakil bupati Buleleng hanya akan menjabat satu periode jika tak mampu mencapai target kursi yang ditetapkan.
Pernyataan tersebut disampaikan Koster saat menghadiri Final Mixologi Arak Bali di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Jumat (20/6).
Ia meminta agar para kader PDIP di Buleleng mencontoh Kabupaten Tabanan yang terus mengalami peningkatan jumlah kursi di DPRD setiap Pemilu. “Coba contoh Kabupaten Tabanan. Kursinya terus naik. Dari 22, kemudian 28, sekarang jadi 31 kursi,” tegas Koster.
Dalam kesempatan itu, Koster menargetkan perolehan 25 kursi DPRD Buleleng pada Pemilu mendatang. “Sekarang hanya dapat 18 kursi dari 45. Harus kerja lebih keras. Kalau tidak, cukup satu periode saja untuk Bupati dan Wakil Bupati,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng, Gede Supriatna, menyatakan siap menjalankan instruksi dan bertanggung jawab penuh terhadap peningkatan jumlah kursi.
“Tentu kita harus lebih kerja keras dan serius untuk meningkatkan raihan kursi DPRD. Saya sebagai Ketua DPC bertanggung jawab penuh,” ujar politisi asal Desa Tejakula ini.
Ia menilai target 25 kursi yang dicanangkan Koster masih cukup realistis dan menjadi tantangan yang harus dihadapi seluruh kader.
“Angka 25 itu harus kita capai. Dinamika politik di Buleleng memang berbeda. Masyarakatnya lebih terbuka dan demokratis. Itu tantangan bagi kami,” pungkasnya. (Nyoman Yudha/balipost)